Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indonesia Segera Miliki PLTS Terapung

Harapan Indonesia untuk segera memiliki Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung alias floating photovoltaic solar power plant berkapasitas 200 MW semakin mendekati kenyataan.
Pembangkit listrik tenaga surya (PLTS)/Antara
Pembangkit listrik tenaga surya (PLTS)/Antara

Bisnis.com, JAKARTA--Harapan Indonesia untuk segera memiliki Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung alias floating photovoltaic solar power plant berkapasitas 200 MW semakin mendekati kenyataan.

Hal ini ditandai dengan penandatanganan Consortium Agreement Pengembangan Floating Photovoltaic Solar Power Plant 200 MW di Waduk Cirata, Jawa Barat antara PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB) Investasi dengan Perusahaan MASDAR dari Persatuan Emirat Arab di Abu Dhabi.

Naskah perjanjian ditandatangani langsung oleh CEO MASDAR Mohamed Jameel Al Ramahi dan Direktur Utama PT PJB Investasi Gunawan Yudi Hariyanto, serta turut disaksikan oleh Direktur Pengembangan Niaga PT PJB investasi Henky H Basudewo dan Duta Besar Republik Indonesia untuk Persatuan Emirat Arab Husin Bagis.

Penandatanganan Consortium Agreement tersebut merupakan tindak lanjut dari MoU Kerja Sama Energi antara Indonesia dan Persatuan Emirat Arab yang disepakati pada Januari 2017, serta penandatanganan Project Development Agreement (PDA) antara PJB Investasi dan MASDAR pada November tahun lalu.

Usai penandatanganan perjanjian tersebut, para pihak akan melanjutkan proses kerja sama ke tahapan komitmen yang lebih tinggi, yaitu Perjanjian Jual Beli Listrik atau Power Purchase Agreement.

“Kita segera membuat Power Purchase Agreement terkait dengan harga jual ke PLN.Setelah itu, kami akan menentukan pembagian tanggung jawab dari masing-masing pihak," ujar Direktur Pengembangan Niaga PT PJB investasi Henky H Basudewo dalam keterangan resmi, Jumat (19/01/2017).

Adapun, biaya investasi proyek pengembangan PLTS Terapung sendiri diperkirakan sebesar US$180 juta atau sekitar Rp2,43 triliun dan akan menjadi proyek pionir di Indonesia. Tidak hanya itu, dengan kapasitas produksi listrik sebesar 200 MW, PLTS ini merupakan proyek floating photovoltaic terbesar di Indonesia.

Duta Besar Husin Bagis di sela-sela acara penandatanganan menyampaikan harapannya agar keberadaan proyek PLTS Terapung ini kiranya dapat menambah warna investasi dari negara-negara GCC (Teluk).

“Pemerintah Indonesia akan terus mendorong terwujudnya proyek energi terbarukan ini," tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Thomas Mola

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper