Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerintah Diminta Segera Temukan Solusi Penyakit Unggas

Pemerintah diharapkan bisa segera mencari solusi atas merebaknya penyakit yang menyebabkan kematian serta gangguan pertumbuhan pada ayam baik petelur dan pedaging.

Bisnis.com, JAKARTA— Pemerintah diharapkan bisa segera mencari solusi atas merebaknya penyakit yang menyebabkan kematian serta gangguan pertumbuhan pada ayam baik petelur dan pedaging.

Presiden Peternak Layer Nasional Musbar menyebutkan penurunan kasus produksi ayam petelur sebenarnya telah terjadi sejak November 2016. Namun penurunan tersebut baru terjadi secara berpindah-pindah di beberapa daerah.

“Nah, selama perjalanan 2017 [kasus penurunan produksi] menyebar rata,” katanya ketika dihubungi Bisnis,com, Minggu (21/1/2018).

Berdasarkan penjelasan Musbar, penyakit mulai menjangkit ketika anak ayam baru berusia 5 hari (day old chick).

Pemerintah bersama tim akademisi pun telah turun ke lapangan guna mencari tahu akar permasalahan. Namun hingga saat ini, belum diketahui pasti penyebab asli gangguan penyakit pada hewan unggas ini, berikut penanganannya.

“Yang muncul itu adalah ND [Newcastle disease] dan IB Variant. Itu kan infeksiu sekunder. Nah, penyakitnya ini sampai sekarang masih di teliti oleh pemerintah, apa sih sebetulnya dan bagaimana penanganannya.

Di sisi lain, keadaan cuaca dengan tingkat curah hujan yang tinggi dalam dua bulan terakhir juga memperparah keadaan. Tingkat kelembaban udara yang meninggi membuat terganggunya sirkulasi udara sehingga mengganggu kesehatan ayam-ayam para peternak rakyat.

Untuk sementara, para peternak rakyat hanya bisa menekan persebaran penyakit dengan menerapkan bio security. Penerapan bio security pada hewan unggas telah terbukti mampu menekan angka kematian dan persebaran penyakit.

Bio securituy sendiri adalah penanganan terhadap kondisi kandang dengan memastikan kandang bebas dari lalat, genangan air, dan populasi tikus yang dicurigai bisa menjadi agen pembawa penyakit lainnya.

Selain itu, baik orang dan kendaraan yang keluar masuk peternakan juga harus dipastikan dalam keadaan bersih dan higienis.

Penerapan bio security ini disebut mampu menekan persebaran penyakit juga angka kematian ayam, khususnya ayam muda (day old chick) kendati belum bisa mengeliminasi penyakit seutuhnya.

Pasalnya, Musbar khawatir jika terus berlanjut, ketersediaan anak ayak yang seharusnya menggantikan indukan produktif yang ada saat ini, tidak akan cukup.

Selain merugikan konsumen karena harga yang akan terus naik, peternak pun tak luput dari kerugian.

Saat ini, kata Musbar, ada banyak kandang para peternak yang kosong atau hanya terisi 30-40% nya saja karena para peternak sudah tidak sanggup untuk meneruskan usahanya.

Tak hanya ayam petelur, belakangan ini, ayam pedaging pun tak luput dari masalah penyakit yang menyebabkan kematian ayam. Kalaupun anak ayam berhasil bertahan hidup, maka perkembangannya akan terganggu sehingga berat saat panen tidak bisa mencapai maksimal.

Untuk itu lah, Musbar berharap pemerintah bisa segera menemukan solusi yang tepat guna baik bagi ayam petelur dan pedaging secepatnya.

Sebab, jika tidak, dirinya khawatir penaikan harga telur dan daging ayam akan terus terjadi khususnya akan sangat terasa menjelang bulan puasa nanti.

“Nah, di sinilah perlu kebjakan dari pemerintah untuk mencari solusi yang tepat guna.Kalau tidak, dalam setahun ini, kondisi peternakan kita kayaknya saya masih negri membayangkan itu loh,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper