Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

POLEMIK BIODIESEL CPO DI UE, Aprobi Apresiasi langkah KBRI Brussel

Ketua Umum Asosiasi Produsen Biodiesel Indonesia (Aprobi) Master Parulian Tumanggor mengapresiasi langkah kedutaan Brussel yang membuat surat untuk Uni Eropa. Diharapkan upaya ini dapat meluluhkan PE menghentikan rencana phase-out biodiesel minyak kelapa sawit.
Kelapa sawit./Bloomberg-Taylor Weidman
Kelapa sawit./Bloomberg-Taylor Weidman

Bisnis.com, JAKARTA- Ketua Umum Asosiasi Produsen Biodiesel Indonesia (Aprobi) Master Parulian Tumanggor mengapresiasi langkah kedutaan Brussel yang membuat surat untuk Uni Eropa. Diharapkan upaya ini dapat meluluhkan PE menghentikan rencana phase-out biodiesel minyak kelapa sawit.

“Tindakan mereka cukup diskriminatif, kenapa biodiesel CPO akan dihapus pada 2021, sedangkan biodiesel lainnya pada 2030,” paparnya.

Indonesia kata Tumanggor juga dapat menekan Eropa dengan menahan sejumlah produk kawasan itu yang akan dipasok ke dalam negeri. Pasalnya selama ini Uni Eropa juga mempersulit ekspor produk turunan CPO ke sana.

“Beberapa negara Eropa juga kalau tidak salah sudah menolak upaya penghapusan ini,” jelasnya

Seperti diketahui,  Indonesia bersama negara produsen sawit baik dari Asia Tenggara, Amerika Tengah, Amerika Selatan dan Afrika telah mengirimkan sikap bersama mengenai keberlanjutan penggunaan biodiesel kelapa sawit kepada pihak Uni Eropa.

Third Secretary Economic Affairs Kedutaan Besar Republik Indonesia di Brussels Andi Sparringa menjelaskan sebagai langkah awal, telah disepakati surat pada Dubes negara produsen minyak sakit yang disampaikan kepada Presiden Parlemen Eropa (PE), Dewan Eropa (DE), Komisi Eropa (KE) dan pemangku kepentingan lain di kawasan itu pada 15 Februari.

“Surat ini telah dikirimkan kepada pihak UE dengan harapan agar ketiga institusi UE dapat menerima posisi negara-negara produsen sawit termasuk Indonesia,” kata Andi dari keterangan resmi yang diterima Bisnis akhir pekan lalu.

Indonesia juga telah menyampaikan sikap tegas penolakan rencana penghapusan biodiesel minyak kelapa sawit sebagai energi terbarukan 2021 melalui pendekatan yang dilakukan pada berbagai tingkatan.

Upaya itu termasuk melalui surat Menlu RI Retno LP Marsudi kepada High Representative/Vice Presiden (HRVP) Federica Mogherini dan para Menlu negara-negara UE, serta pendekatan yang dilakukan di Jakarta maupun di Brussel kepada semua pemangku kepentingan di tiga institusi Uni Eropa.

Laporan penghapusan biodiesel CPO tersebut dinilai bukan keputusan final UE. Pasalnya untuk menentukan sikap akhir, perlu ada kesepakatan antara PE, KE dan DE melalui suatu proses trialogue yang direncanakan baru akan dimulai pada minggu keempat Februari 2018.

KBRI Brussel memastikan bakal terus mendorong sikap negara produsen sawit sebelum dan setelah proses trialogue agar rencana UE untuk menghapus palm oil-based biofuel pada 2021 tidak dilakukan. Pasalnya rencana tersebut tidak sejalan dengan prinsip free and fair trade. Report ini juga dipandang tidak adil karena minyak sawit di-phase out satu dekade lebih awal dari crops-based biofuel lainnya seperti rapeseed dan soybean pada 2030.

“Selain menyampaikan sikap dan argumentasi yang menolak tegas usulan PE tersebut, surat bersama juga meminta negara produsen sawit disertakan dalam proses pengambilan keputusan UE dalam semangat dialog, prinsip kesetaraan, keadilan dan fairness,” paparnya.

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper