Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

H+2 Lebaran, Siti Nurbaya Pantau Penanganan Kebakaran Hutan & Lahan

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar sudah langsung turun ke lapangan memantau penanganan kebakaran hutan dan lahan, meski masih dalam suasana libur Lebaran.
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya melambaikan tangan usai bertemu pimpinan KPK di gedung KPK, Jakarta, Senin (19/2/2018)./ANTARA-Sigid Kurniawan
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya melambaikan tangan usai bertemu pimpinan KPK di gedung KPK, Jakarta, Senin (19/2/2018)./ANTARA-Sigid Kurniawan

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar sudah langsung turun ke lapangan memantau penanganan kebakaran hutan dan lahan, meski masih dalam suasana libur Lebaran.

"Selain mengawasi laporan kebakaran hutan dan lahan [karhutla] setiap hari, saya kemarin memantau penanganan karhutla dengan melakukan 'flyover' ke beberapa daerah," kata Siti Nurbaya dalam pernyataan yang diterima di Jakarta, Minggu (17/6/2018).

Pemantauan lewat udara yang dilakukan pada akhir pekan atau hari kedua Idul Fitri ini meliputi beberapa titik rawan karhutla di wilayah Sumatra.

Siti Nurbaya mengucapkan terima kasih atas dedikasi anggota Manggala Agni Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), TNI, Polri, BPBD, Masyarakat Peduli Api (MPA) dan jajaran terkait lainnya yang bahu-membahu tanpa kenal lelah mengatasi karhutla di musim kemarau seperti saat ini.

Meski masih dalam suasana libur Lebaran, tetapi tim lapangan ini tetap bekerja keras menjaga Indonesia bebas bencana asap. "Saya sangat berterima kasih pada mereka," katanya.

Dalam beberapa hari ini, kata Siti Nurbaya, Daops Manggala Agni intensif melakukan pemadaman karhutla di Aceh Selatan dibantu Manggala Agni Daops Sibolangit.

"Alhamdulillah titik api sudah mati. Karhutla di Ketapang, Kalbar, juga berhasil diatasi. Namun begitu, Daops Manggala Agni tetap saya minta waspada," katanya.

Tim udara sudah "standby" di beberapa provinsi rawan, khususnya di wilayah Sumatera dan Kalimantan. Per 16 Juni 2018, sudah ada 17 unit helikopter "water boombing" siaga di empat provinsi yang telah menetapkan status darurat.

Heli yang sudah siaga merupakan unit dari KLHK, BNPB, TNI AU dan pihak swasta lainnya.

Adapun, "water boombing" yang telah dijatuhkan sebanyak 6.874.400 liter air, di antaranya di Riau dan Sumatera Selatan.

Kegiatan hujan buatan atau TMC juga telah dilakukan sejak tanggal 16 Mei-9 Juni 2018 dengan total garam yang dijatuhkan sebanyak 32 ton di Kabupaten Banyuasin, Musi Banyuasin, Muara Enim, Pali dan OKI, Provinsi Sumatera Selatan.

Hingga tanggal 15 Juni 2018 tidak terdeteksi asap lintas batas. Pada tanggal 16 Juni 2018 tidak terdeteksi adanya asap karhutla, sedangkan untuk kualitas udara dalam kategori baik hingga sedang.

Meski begitu tidak boleh ada kata lengah untuk memastikan titik api tidak meluas. "Semoga tim lapangan selalu diberi kesehatan dan keselamatan dalam bertugas. Semoga Allah SWT, Tuhan YME, meridhoi setiap usaha dan niat baik kita menjaga Indonesia dari bencana karhutla," kata Siti Nurbaya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper