Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hadapi Industri 4.0, PUPR Siapkan Inovasi di Sektor Konstruksi

Kementerian Pekerjaan Umum & Perumahan Rakyat (PUPR) tengah menyiapkan empat rencana perubahan proses bisnis di industri konstruksi sebagai bagian dari upaya menghadapi revolusi industri generasi keempat atau Industri 4.0.
Pekerja menyelesaikan pembangunan fly over/JIBI-Nurul Hidayat
Pekerja menyelesaikan pembangunan fly over/JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA -- Kementerian Pekerjaan Umum & Perumahan Rakyat (PUPR) tengah menyiapkan empat rencana perubahan proses bisnis di industri konstruksi sebagai bagian dari upaya menghadapi revolusi industri generasi keempat atau Industri 4.0.

Direktur Jenderal Bina Konstruksi, Syarif Burhanuddin mengatakan revolusi industri generasi keempat atau Industri 4.0 sarat dengan penggunaan teknologi sehingga harus direspon dengan kesiapan data dan sumber daya manusia (SDM) yang memadai.

Dia menerangkan, perkembangan yang pasar di dunia industri, termasuk konstruksi dihadapi dibarengi dengan kesigapan yang pragmatis dan dituntut serba cepat.

Selain itu, SDM juga harus bisa saling berbagi komunikasi dan berkolaborasi untuk menyelesaikan pekerjaan secara tepat guna dan tepat waktu.

Menurut Syarif, dalam menghadapi industri 4.0, sektor konstruksi juta perlu berbenah. Dia menyebut, proses bisnis industri konstruksi harus diubah untuk meningkatkan efisiensi, menurunkan biaya produksi dan memperbaiki proses produksi.

"Kedepan teknologi internet sudah harus dimanfaatkan dalam bidang konstruks, seperti informasi material dan peralatan apa saja yang terdapat di suatu daerah dapat diketahui dalam waktu cepat dan tepat melalui internet," jelasnya dalam siaran pers, Senin (13/8/2018).

Syarif menuturkan, Kementerian PUPR telah mengadopsi Building Information Modelling (BIM) oleh seluruh pemangku kepentingan pada 2017.

Pada 2019, pihaknya juga tengah menyiapkan digitalisasi perizinan atau e-submission. Digitalisasi juga akan diterapkan pada proses pengadaan (e-procurement), monitoring dan pengawasan (e-monitoring & e-supervisi), dan pasar digital sektor konstruksi (library data).

“Semua bentuk perijinan kedepannya tidak lagi dalam hitungan hari, melainkan menit bahkan detik," tukasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rivki Maulana
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper