Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kewenangan Pengelolaan Lahan Dinilai Hambat Bisnis Non-Aeronautika

Keterbatasan kewenangan dalam pengelolaan lahan bandara dinilai menjadi salah satu faktor penghambat pengelola untuk menggenjot pendapatan non-aeronautika.
Ilustrasi duty free shop, salah satu pemasukan dari bisnis non-aeronautika bagi pengelola bandara./Reuters
Ilustrasi duty free shop, salah satu pemasukan dari bisnis non-aeronautika bagi pengelola bandara./Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Keterbatasan kewenangan dalam pengelolaan lahan bandara dinilai menjadi salah satu faktor penghambat pengelola untuk menggenjot pendapatan non-aeronautika.

Pengamat penerbangan Alvin Lie mengatakan mayoritas bandara di Indonesia bersinggungan dengan kepentingan militer atau merupakan enclave sipil. Dia memberi contoh Bandara Halim Perdanakusuma, Bandara Adi Soemarmo, Bandara Adi Sucipto, Bandara Juanda, Bandara Sultan Hasanuddin.

"Pengelolan bandara-bandara tersebut banyak batasan karena hanya menumpang dan rencana pemanfaatan lahan untuk mendapatkan penghasilan, harus atas persetujuan TNI," ungkapnya di Jakarta pada Minggu (19/8/2018).

Dia menambahkan pengelola bandara dengan TNI juga memiliki perbedaan kepentingan yang jelas. TNI selalu mengedepankan pendekatan keamanan instalasi militer, sedangkan pengelola bandara mengedepankan pendekatan produktivitas lahan untuk layanan penerbangan dan penumpang.

Menurutnya, pengelola bandara ditantang untuk jeli mengidentifikasi peluang-peluang pengembangan penghasilan yang tidak berdampak terhadap kenaikan harga tiket maupun harga jual barang dan jasa yang disediakan di bandara.

Bisnis aeronautika meliputi pelayanan jasa pendaratan, penempatan, dan penyimpanan pesawat udara (PJP4U), PJP2U, aviobridge, check-in counter, dan baggage handling system.

Adapun, bisnis non-aeronautika meliputi sewa ruang, sewa tanah, perhotelan, konsesi (duty free, makanan, dan minuman), reklame, parkir, lounge, kegiatan promosi, dan lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper