Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Garuda Indonesia Incar OTP 91 Persen

Garuda Indonesia, maskapai layanan penuh (full service airlines/FSA), menargetkan ketepatan waktu terbang bisa mencapai 91% hingga akhir tahun ini.
Penumpang bersiap menaiki pesawat maskapai penerbangan Garuda Indonesia di Bandara Frans Kaisiepo Biak, Papua, Selasa (29/10/2013). /Bisnis-Dwi Prasetya
Penumpang bersiap menaiki pesawat maskapai penerbangan Garuda Indonesia di Bandara Frans Kaisiepo Biak, Papua, Selasa (29/10/2013). /Bisnis-Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA - Garuda Indonesia, maskapai layanan penuh (full service airlines/FSA), menargetkan ketepatan waktu terbang bisa mencapai 91% hingga akhir tahun ini.

Senior Manager Public Relation PT Garuda Indonesia Tbk. Ikhsan Rosan mengatakan capaian ketepatan waktu terbang (on time performance/OTP) Agustus 2018 sudah mencapai 92%. Hasil perhitungan tersebut dilakukan oleh internal perusahaan.

"Target kami 91% hingga akhir tahun. Kami akan tetap terus tingkatkan agar bisa capai target kendati Agustus kemarin sudah bisa 92%," kata Ikhsan, Selasa (18/9/2018).

Dia menjelaskan upaya maskapai untuk mempertahankan OTP antara lain menjaga keandalan pesawat dengan mempersiapkan perawatan (maintenance) secara maksimal. Selain itu, diperlukan kesiapan kru yang meliputi proses penjadwalan hingga operasional umum, salah satunya penjemputan.

Pihaknya juga terus mengupayakan koordinasi yang berkesinambungan dengan jasa layanan darat (ground handling), pengelola bandara, maupun jasa layanan navigasi. Poin-poin tersebut merupakan faktor kunci untuk menjaga persentase OTP tetap optimal.

"Kami secara bulanan selalu ada koodinasi teratur dengan perusahaan ground handling, pengelola bandara, maupun navigasi. Itu cukup krusial," ujarnya.

Sementara itu, Berdasarkan Laporan OAG Flightview, Garuda berada di peringkat 11 dengan capaian ketepatan waktu terbang (on time performance/OTP) kedatangan (arrivals) mencapai 88,3%. Selama Agustus, maskapai pelat merah tersebut telah melakukan 18.254 penerbangan dan berada di peringkat 37 dunia.

Secara terpisah, Direktur Human Capital Garuda Indonesia Heri Akhyar enggan menanggapi hasil laporan dari OAG Flightview Agustus 2018. Terlebih, hasil tersebut dihitung saat jabatan direksi maskapai belum berganti.

"Saat ini direksi baru sedang konsolidasi internal dulu. Mungkin untuk pencapaian dari sisi operasi OTP yang sudah didapat dari direksi sebelumnya kurang pas untuk ditanggapi," kata Heri, Senin (17/9/2018).

Dia mengaku belum menentukan target secara spesifik terkait dengan OTP hingga akhir tahun ini. Akan tetapi, untuk sementara masih mengacu pada target yang sudah ditetapkan oleh direksi yang sebelumnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Sutarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper