Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dana IMO Terbatas, Kemenhub Buat Daftar Prioritas Pembenahan Rel

Kementerian Perhubungan akan membuat pengelompokan prasarana fisik perkeretaapian yang harus dibenahi sesuai dengan tingkat risiko keselamatan dan keamanan.
Petugas memeriksa keseimbangan ketinggian rel kereta api di Pekalongan, Jawa Tengah, Kamis (6/4)./Antara-Harviyan Perdana Putra
Petugas memeriksa keseimbangan ketinggian rel kereta api di Pekalongan, Jawa Tengah, Kamis (6/4)./Antara-Harviyan Perdana Putra

Bisnis.com, JAKARTA--Kementerian Perhubungan akan membuat pengelompokan prasarana fisik perkeretaapian yang harus dibenahi sesuai dengan tingkat risiko keselamatan dan keamanan.

Direktur Jenderal Perkeretaapian Kemenhub Zulfikri mengatakan kebijakan itu harus ditempuh seiring dengan keterbatasan pagu anggaran Infrastructure Maintenance Operation (IMO) pada tahun depan.

Pagu anggaran yang sudah dialokasikan Kementerian Keuangan untuk dana IMO perkeretaapian sebesar Rp1,64 triliun dari proyeksi total kebutuhan mencapai Rp2,02 triliun.

Menurutnya, pihaknya akan menggelar survei perawatan fisik terdiri atas beberapa segmen, seperti jembatan kritis atau penutupan pintu pelintasan sebidang. Dari sejumlah temuan tersebut akan dikelompokkan lagi sesuai dengan kemampuan anggaran.

"Misalnya ada lima prasarana fisik yang harus dibenahi, mungkin akan beberapa dulu dikerjakan. Kami akan lihat dari sisi risiko keamanan yang terbesar dulu," ujarnya, Rabu (17/10/2018).

Dia melanjutkan dana IMO pada tahun deoan akan kita fokuskan untuk pembiayaan SDM pelaksana, perawatan & pengoperasian. Sementara untuk faktor keamanan yang termasuk pembenahan fisik yang cukup banyak akan didanai dengan skala prioritas.

Berdasarkan data Kementerian Perhubungan, pagu anggaran pos belanja barang IMO yang terdiri atas Biaya Pegawai Operasi dan Biaya Pegawai Perawatan, mencakup keuntungan dan PPN 10% mencapai Rp1,1 triliun. Adapun, pos belanja modal yang hanya Kegiatan Perawatan Prasarana Kereta (maintenance) sebesar Rp437 miliar.

Bila disandingkan dengan kebutuhan pos belanja barang dan belanja modal yang masing-masing sebesar Rp1,32 triliun dan Rp700 miliar, maka terdapat selisih sebesar Rp479,9 miliar.

Dia menuturkan akan tetap memaksimalkan kegiatan dari pagu anggaran yang telah ditetapkan Kemenkeu. Tidak semua kebutuhan IMO akan dipenuhi, tetapi sesuai drngan prioritas yang ditetapkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Hendra Wibawa

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper