Bisnis.com, JAKARTA - Berikut ini adalah ringkasan headlines BISNIS INDONESIA edisi cetak Selasa, 7 Maret 2017. Untuk menyimak lebih lanjut, silahkan kunjungi http://epaper.bisnis.com/
Seksi Market
Hal 13. KINERJA 2016 ; Laba TLKM Meningkat 24,9%
Emiten telekomunikasi pelat merah PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk. mencetak laba bersih sebesar Rp19,35 triliun pada tahun lalu, atau naik 24,94% secara tahunan.
Hal 14. EMITEN FARMASI ; Penguatan Dolar AS Rontokkan Harga Saham
Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat merontokkan harga saham tetap emiten farmasi. Alhasil, tingkat imbal hasil sejak awal tahun 2017 ikut melorot.
Hal 15. EMITEN PERKEBUNAN ; Membedah Kekuatan Fundamental SIMP
Kinerja PT Salim Ivomas Pratama Tbk. pada tahun ini diyakini akan melanjutkan raihan positif yang telah diraih sepanjang 2016, seiring dengan membaiknya produksi.
Hal 16.KOMODITAS CPO ; Suplai Lambat, Harga Meningkat Sesaat
Harga crude palm oil (CPO) mulai meningkat seiring dengan proyeksi berkurangnya stok dan produksi di Malaysia pada Februari 2017. Namun, peningkatan harga tersebut diperkirakan hanya sesaat.
Hal 17-20. Tabel Bursa & Moneter
Hal 21. STRATEGI MULTIFINANCE ; Mengerem Pembiayaan Kendaraan Niaga
Sejumlah perusahaan pembiayaan akan menurunkan porsi pembiayaan pada segmen kendaraan niaga meskipun kinerja sektor komoditas belakangan menunjukkan tren perbaikan.
Hal 22. STANDAR KEUANGAN SYARIAH ; Skema Murabahah Diubah
Salah satu lembaga standardisasi keuangan syariah dunia, berencana mengeluarkan rancangan terbaru tentang skema murabahah. Hal itu dilakukan untuk memperbarui pedoman alat pembiayaan yang paling umum digunakan oleh perbankan syariah.
Hal 23. PERBANKAN SYARIAH ; Setelah 5%, Selanjutnya Apa?
Setidaknya sejak 2014, total aset bank syariah telah mencapai 5% dari total aset bank umum konvensional. Angka psikologis 5% sudah terlampaui, lalu selanjutnya apa?
Hal 24. RISIKO PERBANKAN ; Kredit Bermasalah Masih Membayangi
Risiko penurunan kualitas kredit pada tahun ini dinilai masih cukup tinggi apabila proses restrukturisasi pembiayaan bermasalah tidak berjalan baik dan kondisi perekonomian nasional tetap stagnan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
