Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jakarta Krisis Air, 13 Air Sungai Tak Layak Minum

Ahli hidrologi dari Universitas Indonesia Firdaus Ali mengatakan Jakarta mengalami krisis ketahanan air. Alasannya, tak ada satu pun dari 13 sungai yang mengalir di wilayah Ibu Kota yang layak diminum.
Air limbah/ampl.or.id
Air limbah/ampl.or.id

Bisnis.com, JAKARTA - Ahli hidrologi dari Universitas Indonesia Firdaus Ali mengatakan Jakarta mengalami krisis ketahanan air. Alasannya, tak ada satu pun dari 13 sungai yang mengalir di wilayah Ibu Kota yang layak diminum.

"Pemerintah lambat menentukan solusi kekurangan air," kata dia dalam diskusi di kawasan Puncak, Jawa Barat, Kamis (21/1/106).

Di Jakarta, Firdaus menjelaskan, air permukaan hanya tiga persen dari total yang ditampung perairan. Dari tiga persen itu, hanya dua persen air sungai.

Dengan kata lain, Jakarta tak mempunyai sumber air permukaan yang layak diubah menjadi air baku. Sebagai contoh, PT PAM Lyonnaise Jaya sebagai pemasok air bersih di bagian barat dan utara Jakarta memperoleh sumber air baku justru dari luar Jakarta.

Sebanyak 62,5 persen air yang diolah berasal dari Waduk Jatiluhur dan 31,8 persen berasal dari Water Treatment Plant Serpong dan Cikokol, Tangerang. Hanya 5,7 persen yang diambil dari Kali Krukut di Jakarta Selatan dan Cengkareng Drain di Jakarta Barat. “Itu pun kualitasnya tak baik,” kata dia.

Menurut Firdaus, pemerintah harus menyiapkan fasilitas dan sumber daya pengelolaan air yang canggih. Indonesia tertinggal dari negara tetangga seperti Singapura yang bahkan sudah mengolah air laut menjadi air minum. Ketiadaan fasilitas ini membuat Jakarta kekeringan saat musim kemarau dan kebanjiran saat musim penghujan.

Minimnya sumber air baku, menurut Direktur Utama Perusahaan Daerah Air Minum Jaya Erlan Hidayat, juga bertambah parah saat rumitnya perizinan untuk mengelola air sungai. Setidaknya ada 15 lembaga dan badan yang harus dilewati sebelum mengolah air baku.

 "Sedangkan jumlah airnya tak pernah bertambah."

Erlan menambahkan, kebutuhan air di Jakarta dalam sehari mencapai 26.100 liter per detik. Sedangkan jumlah yang dapat dipasok dua operator air minum 17.000 liter per detik. Artinya, masih ada kekurangan air 9.100 liter per detik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : JIBI
Editor : Nancy Junita
Sumber : Tempo

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler