Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jualan di Trotoar, Inilah Alasan Pedagang Pasar Tanah Abang

Strategi jemput bola mulai dilakukan sejumlah pedagang Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat untuk membidik potensi penjualan ritel saat menjelang dan selama bulan Ramadan, yang tinggal beberapa hari lagi.
Situasi di Tanah Abang/JIBI
Situasi di Tanah Abang/JIBI

Bisnis.com, JAKARTA - Strategi jemput bola  dilakukan sejumlah pedagang Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat untuk membidik potensi penjualan ritel saat menjelang dan selama bulan Ramadan, yang tinggal beberapa hari lagi.

Pedagang menggelar lapak di trotoar dan area di luar gedung pasar yang cukup megah itu demi untuk mendekati calon pembeli yang melintas di jalan-jalan sekitar pasar grosir tekstil dan produk tekstil terbesar di Asia Tenggara.

Syamsul Rizal, pedagang busana muslim Blok A Pasar Tanah Abang, membenarkan ada banyak pedagang, pimilik kios yang turun dan membuka lapak dagangannya di luar pasar, untuk menjaring para pembeli secara ritel yang cukup besar.

“Memang dulu ada dispensasi dari pihak PD Pasar Jaya dan Pemkot Jakarta Pusat untuk pemililk kios di Pasar Tanah Abang turun membuka lapak di lokasi yang ditentukan di area sekitar pasar itu. Namun,  sekarang tidak ada lagi,” katanya, Selasa (23/5/2017).

Menurutnya, bagi pedagang Pasar Tanah Abang ada siklus tahunan yaitu setelah sebulan hingag sepekan sebelum Ramadan melayani pembelian grosir dan dalam partai besar dari para pedagang luar kota, termasuk dari pulau Sematera dan Kalimantan.

Maka, lanjutnya, sekarang ini sudah memasuki siklus rame penjualan secara ritel atau eceran, yaitu dalam sepekan sebelum dimulai bulan Ramadan yaitu sekitar 27 Mei 2017. Siklus ini benar-benar dimanfaatkan secara maksimal.

Sementara itu Maulidah, pedagang di pasar Blok F Pasar Tanah Abang, mengatakan pedagang yang buka lapak di luar gedung pasar harus pandai main kucing-kucingan dengan pihak Dinas Ketentraman dan Ketertiban (Tramtib) dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kodya Jakarta Pusat.

“Risiko main kucing-kucingan dengan petugas itu cukup besar, jika naas barangnya disita semua. Untuk itu dicari solusinya dengan menyewa toko-toko kelontong, seperti yang ada di jalan dekat Stasiun Tanah Abang, agar lebih aman berjualan,” ujarnya.

Dia menjelaskan biasanya beberapa pedagang pemilik kios di Pasar Tanah Abang, yang jenis barangnya berbeda, berkerja sama untuk menyewa satu toko kelontong yang diubah sementara menjadi toko penjual pakaian atau pelengkapan Lebaran.

Pihak PD Pasar Jaya, selaku pengelola Pasar Tanah Abang, membantah penyataan sejumlah pedagang yang terpaksa sekarang ini berjualan di trotoar dan bahun jalan, karena untuk menutup tarif sewa kiosnya di pasar yang terlalu mahal.

Adi Wijaya, Direktur Teknik PD Pasar Jaya menyatakan alasan pedagang itu tidak benar, jika mereka merasa tarif sewa kiosnya terlalu mahal, kenapa tidak dari dahulu turun dan berjualan di trotoar maupun bahun jalan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nurudin Abdullah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper