Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gubernur Djarot : Rusun di Stasiun Tanjung Barat Jangan Dikuasai Mafia

Gubernur DKI Djarot Saiful Hidayat meminta pembangunan rusun dan apartemen di Tanjung Barat agar diperuntukan sebagian besar bagi warga tidak mampu yang belum memiliki hunian.
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Pelindungan Anak Yohana Susana Yembise (kanan) memberikan penghargaan kepada Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat (kiri) dalam malam Penganugerahan Kabupaten/Kota Layak Anak 2017 di Pekanbaru, Riau, Sabtu (22/7) malam./Antara
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Pelindungan Anak Yohana Susana Yembise (kanan) memberikan penghargaan kepada Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat (kiri) dalam malam Penganugerahan Kabupaten/Kota Layak Anak 2017 di Pekanbaru, Riau, Sabtu (22/7) malam./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Gubernur DKI Djarot Saiful Hidayat meminta pembangunan rusun dan apartemen di Tanjung Barat agar diperuntukan sebagian besar bagi warga tidak mampu yang belum memiliki hunian.

Djarot menegaskan, setelah terbangun hunian berkonsep TOD di Stasiun Tanjung Barat tersebut, skema pemasaran hunian harus dijaga ketat agar tidak jatuh kepada mafia-mafia yang memanfaatkan untuk kepentingan sendiri.

"Saya menyambut gembira karena mendorong warga Jakarta beralih ke transportasi masal terutama kereta. Selain itu kami juga berharap agar hunian ini nantinya tidak boleh dikuasai oleh pemborong. Utamakan untuk orang miskin," paparnya, Selasa (15/8/2017).

Djarot memberi contoh, untuk warga kelas menengah kepemilikan harus dibatasi. Jangan sampai, kata dia, orang kaya banyak membeli hunian untuk diperjual belikan yang berdampak pada orang miskin tidak mampu memiki hunian di lokasi tersebut.

"Saya juga meminta agar penghuni rusun atau apartemen di Tanjung Barat nanti dibatasi kepemilikan kendaraan pribadinya. Agar tidak membuat kemacetan," paparnya.

Sementara itu, Direktur Utama PD Pasar Jaya Arif Nasrudin mengatakan pihaknya menyambut baik rencana pembangunan rusun di lokasi-lokasi pasar karena berpotensi meningkatkan nilai tambah terhadap penghuni rusun.

"Nanti pasar akan memenuhi kebutuhan warga yang tinggal di rusun atau apartemen yang dibangun di lokasi kawasa pasar," paparnya.

Direktur Utama PT KAI Edi Sukmoro mengatakan pengguna commuter line di Jabodetabek setiap harinya bisa mencapai sekitar 900.000 orang. Dengan adanya pembangunan TOD tersebut, kata dia, diharapkan bisa mengefisiensikan segala aktivitas warga di Jakarta dan sekitarnya.

Menurutnya, kerja sama pembangunan rusun di lahan milik PT KAI tersebut merupakan komitmen perusahaan dalam mendukung program satu juta rumah.

"Pengembangan TOD di Tanjung Barat ini diharapkan mampu mendekatkan akses antara rumah dengan moda transportasi KA yang terintegrasi dengan moda lain, menciptakan efisiensi biaya, waktu," paparnya dalam keterangan tertulis.

Seperti diketahui, Perum Perumnas bekerja sama dengan PT KAI akan membangun rusun berkonsep transit oriented development (TOD) di Stasiun Tanjung Barat, Jakarta Selatan dengan nilai investasi mencapai Rp705 miliar.

Dalam hunian berkonsep TOD tersebut nantinya akan dibangun tiga tower rusun yang terintegrasi dengan sistem transportasi commuter line atau KRL.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Miftahul Khoer
Editor : Nancy Junita

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper