Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pengembangan Kawasan TOD : Transjakarta Tetap Operasikan Koridor 1

Keberadaan Mass Rapid Transit [MRT] Fase I diindikasikan akan mengurangi jumlah pelanggan Transjakarta Koridor 1 yang memiliki rute bertumpuk di kawasan Sudirman.

Bisnis.com, JAKARTA – Keberadaan Mass Rapid Transit [MRT] Fase I diindikasikan akan mengurangi jumlah pelanggan Transjakarta Koridor 1 yang memiliki rute bertumpuk di kawasan Sudirman.

Budi Kaliwono, Direktur Utama PT Transportasi Jakarta, meyakini kehadiran MRT tidak akan mengganggu operasional Transjakarta Koridor 1, justru mereka akan saling melengkapi.

“Rute MRT ini kan hanya sampai Bundaran HI, kami akan tetap berencana untuk mengoperasikan Koridor 1 menunggu sampai MRT ini selesai dibangun hingga Kampung Bandan,” ujarnya di Balai Kota, Senin (9/10/2017).

Budi justru berencana untuk memperkuat cakupan Transjakarta di kawasan sekitar Lebak Bulus seperti Ciputat dan Bintaro yang tidak dapat dijangkau oleh MRT, nantinya Transjakarta akan berperan sebagai feeder bagi pelanggan yang akan bepergian dengan MRT.

“Sinergi TJ dan MRT ini bukan jadi berebut pelanggan tetapi jadi pelengkap untuk memberikan layananan baik terutama kepastian waktu tempuh,” tukasnya.

Terkait dengan pembangunan kawasan TOD di sejumlah titik sentral di Jakarta, Budi mengatakan adanya kemungkinan perubahan rute untuk menyesuaikan dengan alur perjalanan yang akan terpengaruh dengan integrasi berbagai jenis moda transportasi massal.

Menurut Budi, akan ada setidak tiga titik kawasan TOD yang akan mengintegrasikan Transjakarta dengan MRT secara langsung antara lain kawasan Bundaran HI, Dukuh Atas, dan CSW.

“Menurut kami yang penting bukan namanya, tetapi bagaiman setelah ini arah pemanfaatan TOD itu. Kalau bagi kami Dukuh Ata situ adalah salah satu rute sentral. Bagi kami tidak ada masalah,” ujarnya.

Pembangunan kawasan TOD di Dukuh Atas direncanakan akan membentuk integrasi moda transportasi massal seperti Transjakarta, MRT Fase I, Light Rapid Transit [LRT] Jabodebek, Kereta Bandara, dan kereta komuter.

Budi menegaskan pembangunan TOD nantinya tidak akan merugikan pihak lain khususnya pelanggan Transjakarta karena nantinya alur transportasi di Jakarta akan saling bersinergi satu sama lain.

“Kita bisa menjadi feeder MRT, Kereta Bandara bisa jadi feeder ke Transjakarta dan begitu sebaliknya. Semuanya baik, positif. Tinggal flow pelanggan ini yang harus kita desain bagaimana tidak hanya memenuhi aspek komersial saja tetapi bisa juga memberikan kemudahan kepada seluruh pelanggan,” tuturnya.

Transjakarta mengakui pihaknya mendukung pembangunan kawasan TOD khususnya di area Dukuh Atas sebab selama ini meskipun jaraknya berdekatan, integrasi antara Transjakarta dengan Stasiun Sudirman tidak berjalan dengan baik karena akses jalan yang kurang memadai.

“Selama ini TJ juga dengan Stasiun Sudirman itu integrasinya tidak begitu bagus. Kita jalan kaki jauh. Dengan ini jadi rapi semua, tertata dengan baik,” tuturnya.

Setiap harinya Transjakarta melayani lebih dari 80.000 pelanggan melalui Koridor 1 rute Blok M – Kota dan setidaknya 483.000 pelanggan di seluruh koridor yang tersedia.

Jumlah tersebut mengalami kenaikkan yang cukup pesat dari angka tahun lalu yaitu sebesar 270.000 pelanggan per hari.

“Kami sedang rencanakan untuk buka lagi lebih banyak koridor untuk memecah rekor 500.000 pelanggan di akhir tahun ini,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nirmala Aninda
Editor : Rustam Agus

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper