Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Program OK-Otrip Siap Beroperasi Januari 2018

Program integrasi transportasi umum canangan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Anies-Sandi, yang dinamakan One Karcis-One Trip (OK-OTRIP), siap beroperasi Januari 2018.
Ilustrasi/Diskominfotik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
Ilustrasi/Diskominfotik Pemerintah Provinsi DKI Jakarta

Bisnis.com, JAKARTA -- Program integrasi transportasi umum canangan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Anies-Sandi, yang dinamakan One Karcis-One Trip (OK-OTRIP), siap beroperasi Januari 2018.

Dalam OK-OTRIP pelanggan cukup membayar maksimal Rp5.000 untuk satu tujuan perjalanan, sekalipun pelanggan harus berganti moda transportasi.

Sistem pembayarannya sendiri menerapkan sistem non-tunai, dengan catatan tarif tersebut hanya berlaku dalam waktu tiga jam sejak pelanggan pertama kali tapping.

Nantinya, manajemen transportasi angkutan jalan di Jakarta akan menjadi satu kesatuan dalam PT Transportasi Jakarta, mulai dari rute eksisting Transjakarta, bus sedang [kopaja yang terintegrasi dengan Transjakarta, dan bus kecil [mikrolet].

Dalam acara peluncuran OK-Otrip, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan program ini dianggap penting karena dapat mengurangi beban transportasi warga Jakarta.

"Pertama kami ingin melayani warga dengan lebih murah dan mudah. Kedua memastikan penyedia angkutan jalan tetap sejahtera dan justru meningkat kesejahteraanya sehingga bukan hanya dirasakan warga melainkan juga para pelaku angkutan umum juga merasakannya,” ujarnya di Balaikota, Kamis (14/12).

Anies juga mengharapkan seluruh angkutan umum di Jakarta dapat terintegrasi pada 2020.

“OK Otrip akan membuat warga jakarta bisa naik kendaraan umum dimana saja untuk kemana saja karena angkutan umumnya tersambungkan,” katanya.

Program integrasi transportasi umum canangan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Anies-Sandi, yang dinamakan One Karcis-One Trip (OK-OTRIP), akan diimplementasikan secara bertahap.

Pada 22 Desember 2017, PT Transportasi Jakarta akan melakukan uji coba sistem one man one ticket dengan menggunakan jenis kartu pembayaran elektronik baru yaitu kartu OK-Otrip.

Sedangkan integrasi antar moda akan dimulai pada 15 Januari 2018 dengan tarif promosi Rp3.500 yang berlangsung selama tiga bulan hingga April 2018 di empat titik yakni Jelambar, Lebak Bulus, Duren Sawit, dan Warakas.

Anies mengatakan keempat lokasi implementasi perdana program OK-Otrip dipilih karena lokasi tersebut masih minim akses angkutan umum.

"Kita memilih tempat-tempat yang selama ini belum terlayani oleh angkutan umum. Lalu pola pelayanannya lebih kepada kilometer perjalanan, maka kendaraan-kendaraan ini tidak ngetem lagi disana," tuturnya.

Andri Yansyah, Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, mengatakan promosi sebesar 30% tersebut berlaku untuk seluruh perjalanan menggunakan moda tranportasi Transjakarta, Kopaja yang terintegrasi dengan Transjakarta, dan 80 unit mikrolet dari sejumlah koperasi.

"Layanan ini akan dimulai dengan mengintegrasikan uji coba untuk empat trayek bus kecil," ujarnya.

Jika anda berpergian dari suatu lokasi dengan menggunakan dua atau lebih moda transportasi perjalanan yang terintegrasi, tarif yang akan ditarik dari kartu OK-Otrip anda hanya akan berkurang Rp3.500 selama perjalanan dilakukan dalam durasi tiga jam.

"Jadi apabila mau keluar rumah dengan mengunakan angkutan kecil atau angkot dikenakan biaya nol rupiah. Setelah itu apabila menggunakan Transjakarta baru dikenakan Rp3.500," tuturnya.

One Man One Ticket

Uji coba pelaksanaan sistem dari program OK-Otrip akan dilakukan pada 22 Desember 2017 di 13 koridor Transjakarta, namun pelanggan yang ingin mencoba program ini diharuskan membeli kartu [tiket] baru.

Sistem pembayaran Transjakarta dengan kartu OK-Otrip akan menggunakan kebijakan one man one trip.

Jika hingga saat ini satu kartu pembayaran elektronik dapat digunakan untuk beberapa pelanggan, kartu OK-Otrip tidak dibuat dengan fungsi yang sama. Dalam arti lain satu kartu berlaku hanya untuk satu pelanggan.

Direktur Utama PT Transportasi Jakarta Budi Kaliwono mengatakan kartu elektronik yang selama ini digunakan oleh pelanggan Transjakarta belum dilengkapi dengan sistem pembaca guna mengakumulasi jumlah tarif dalam waktu perjalanan tiga jam yang diterapkan di OK-Otrip.

"Daripada proses ulang kan repot, halte-halte kita enggak siap. Disiapkanlah kartu OK-OTRIP yang bisa meng-cover tiga jam itu," ujarnya.

Kerjasama pengadaan kartu dan sistemnya melibatkan enam bank yakni Bank DKI, Bank Mandiri, Bank BRI, Bank BNI, Bank BCA, dan Bank Mega.

Tiket OK-Otrip rencananya akan dijual dengan harga Rp40.000 dengan saldo terisi senilai Rp20.000 yang bisa didapatkan di halte Transjakarta dan sejumlah outlet yang bekerja sama dengan Transjakarta.

Budi menyampaikan pelanggan masih tetap dapat menggunakan kartu elektronik yang lama namun tidak berlaku untuk program OK-Otrip.

"Kalau mau pakai yang lama silahkan tapi tidak bisa tiga jam [OK-Otrip] karena bukan punya kami kartunya tapi punya bank," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nirmala Aninda
Editor : Rustam Agus

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper