Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gaet Wisman, Pemprov DKI Belajar dari Istanbul

Pemerintah Provinsi DKI bekerja sama dengan Turki untuk meningkatkan jumlah wisatawan asing yang datang ke Ibu Kota.
Wisatawan mengunjungi kawasan Monumen Nasional atau Monas./JIBI-Veronika Yasinta
Wisatawan mengunjungi kawasan Monumen Nasional atau Monas./JIBI-Veronika Yasinta

Bisnis.com, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi DKI bekerja sama dengan Turki untuk meningkatkan jumlah wisatawan asing yang datang ke Ibu Kota.

Wakil Gubernur DKI, Sandiaga Uno, menjelaskan maksud kedatangan Duta Besar Turki untuk Indonesia Mehmet Kadri Sander Gurbuz, yakni untuk bekerja sama di sektor pariwisata. Dia menambahkan jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang datang ke Turki per tahun bisa mencapai 30 juta orang. Bahkan, wisman yang khusus datang ke Kota Istanbul berjumlah 10 juta pengunjung.

"Sebagai perbandingan wisman Indonesia mencapai 20 juta pengunjung dan baru sebanyak 2 juta pengunjung yang menuju Kota Jakarta," kata Sandi, Kamis (15/2/2018).

Menurutnya, Jakarta dan Istanbul memiliki kesamaan sehingga layak dinamakan sister cities. Melalui persamaan tersebut kedua kota ini akan melakukan berbagai kerja sama baik dari sektor pariwisata, infrastruktur, transportasi, dan kebudayaan untuk meningkatkan perekonomian masing-masing.

"Sebetulnya sudah pernah dibahas juga [mengenai] pariwisata halal [yang] berbasis syariah," ungkapnya.

Sebelumnya, Sandi menjelaskan konsep dari wisata halal, yaitu suatu lokasi berkaitan dengan kuliner atau semua yang bergerak di sana yang menerapkan kaidah agama. Adapun beberapa contoh bisnis yang bisa dibuat seperti travel, hotel, restoran, fesyen, arsitektur, dan lain-lain.

Menurutnya, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) DKI Jakarta sedang mengidentifikasi satu atau dua tempat yang berpotensi untuk menjadi lokasi wisata halal. ‎"Tim Disparbud sedang menyeleksi lokasi mana yang cocok untuk diarahkan wisata religi (halal) atau satu mall yang punya pojok halal," katanya pada beberapa waktu lalu.

Seperti diketahui, pemerintah mulai serius membangun wisata halal dengan menetapkan tiga provinsi sebagai destinasi pariwisata tersebut, yaitu Nusa Tenggara Barat, Aceh, dan Sumatera Barat pada 2016. Indonesia dinilai memiliki potensi yang besar untuk mengembangkan wisata halal karena disokong oleh penyediaan berbagai tempat ibadah, penginapan, dan kuliner yang khas berbudaya syariah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper