Bisnis.com, FRANKFURT, Jerman— Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR memulai kunjungan kerja ke Jerman dengan tujuan untuk meningkatkan kerjasama ekonomi kedua negara dan untuk memperkuat posisi Indonesia dalam menghadapi liberalisasi perdagangan regional.
Selain akan melakukan pertemuan dengan anggota parlemen dan pejabat kementerian ekonomi Jerman, para delegasi parlemen itu hari ini mengunjungi sektor usaha kecil dan menegah (UKM). Salah satu UKM yang dikunjungi berada di Provinsi Rhineland-Pfalz, Frankfurt.
Ketua delegasi parlemen Juliari Batubara mengatakan bahwa dalam kegiatan kunjungan kerja pada 16-21 Oktober itu, para anggota DPR lintas Fraksi tersebut tidak saja bertemu dengan dengan anggota parlemen di Berlin, namun juga akan bertemu dengan pejabat pemerintah Jerman di sektor perekonomian.
Sedangkan untuk mengetahui sejauh mana perkembangan hubungan kedua negara, delegasi BKSAP juga akan mengadakan pertemuan dengan Duta Besar Indonesia untuk Jerman, Fauzi Bowo.
Menurut Juliari, khusus untuk liberalisasi perdagangan, parlemen Indonesia akan mempelajari strategi dan legislasi untuk mendukung pemerintah dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang sudah dimulai tahun ini. Indonesia dan Jerman, ujarnya, memiliki sejumlah kesamaan terutama sistem ekonominya yang banyak digerakkan oleh sektor usaha kecil dan menengah (UKM).
“Jerman juga sebuah kekuatan ekonomi regional di Eropa seperti Indonesia di Asean,” ujar Wakil Ketua BKSAP tersebut kepada wartawan Bisnis John Andhi Oktaveri sesaat tiba di Frankfurt malam ini waktu setempat, Minggu, 21/10/2016.
Kunjungan kerja kali ini diikuti oleh 13 anggota DPR termasuk di antaranya dari Pekan lalu BKSAP juga menerima kunjungan sejumlah delegasi parlemen Jerman (Bundestag) yang dipimpin Thomas Gambke. Para anggota parlemen Jerman dan Indonesia mendiskusikan peran legislatif di kedua negara dan isu ekonomi lainnya.
Ketua BKSAP Nurhayati Ali Assegaf mengatakan bahwa selain diskusi tentang pemerintahan, BKSAP juga membicarakan kesamaan kedua negara. Menurut politisi F-Demokrat itu Indonesia dan Jerman memiliki banyak kesamaan. Kedua negara merupakan negara demokratis dan negara dengan perekonomian terbesar di regional masing-masing, Uni Eropa dan Asean.
Namun dia menyayangkan tren neraca perdagangan antar kedua negara mengalami penurunan dalam beberapa tahun terakhir. Pada tahun 2012, neraca perdagangan terdapat US$7,2 miliar dan terus mengalami penurunan hingga US$6,1 miliar pada tahun 2015.
Dia menilai, Indonesia memiliki peranan penting sebagai negara yang berkontribusi 35% terhadap perekonomian ASEAN.
“Kami berharap kita dapat lebih meningkatkan kerja sama, mengingat kondisi perekonomian global yang belum sepenuhnya pulih,” ujarnya.