Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mahasiswa ITB Rancang Aplikasi Solusi Kemacetan Jakarta

Tim mahasiswa Institut Teknologi Bandung merancang aplikasi telepon pintar untuk memperbaiki layanan transportasi publik dan mengurai kemacetan di Jakarta.
Ilustrasi: Kendaraan terjebak kemacetan di ruas jalan tol dalam kota, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Selasa (16/5)./Antara-Rivan Awal Lingga
Ilustrasi: Kendaraan terjebak kemacetan di ruas jalan tol dalam kota, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Selasa (16/5)./Antara-Rivan Awal Lingga

Kabar24.com, JAKARTA - Kemacetan Jakarta mengantar tim mahasiswa ITB menjuarai  lomba inovasi digital Ericsson Smartnovation Indonesia Hackathon 2017.

Tim mahasiswa Institut Teknologi Bandung merancang aplikasi telepon pintar untuk memperbaiki layanan transportasi publik dan mengurai kemacetan di Jakarta.

Tim beranggotakan mahasiswa Sekolah Teknik Elektro dan Informatikan ITB yaitu Atika Rahmawati Yuliantoputri, Erick Chandra, Fachriyan Husaini, Mahardhika Adjie Kurniya dan Rahmadi Rikki S. Pandia.

Mereka berhasil menjadi yang terbaik dari 60 mahasiswa universitas terkemuka di Indonesia peserta kompetisi yang digelar raksasa perusahaan komunikasi asal Swedia, Ericsson.

Atika, di Jakarta, Selasa (23/5/2017), menyatakan timnya diberi waktu kurang lebih 20 jam untuk merancang solusi bekerja sama dengan pakar dari Ericsson untuk mengadapi tantangan sektor transportasi di Jakarta.

"Kami mulai dengan mencari permasalahan dan peluang yang terjadi di sistem transportasi kita," kata Atika.

Kemudian muncul lah beberapa hal yang menjadi masalah utama di sistem transportasi publik di Jakarta dan Indonesia pada umumnya.

Pertama, kurang lebih hanya 15% masyarakat Indonesia yang menggunakan sarana transportasi publik di Indonesia.

Kemudian, ketika masyarakat sudah memilih sarana transportasi publik seperti bus kota atau angkutan kota, mereka dihadapkan dengan masalah lain yaitu waktu tunggu.

"Kita memiliki sistem transportasi publik yang unik, para pengemudi angkutan mempunyai waktu tersendiri yang digunakan untuk menunggu penumpang lain manakala sudah ada penumpang berada di dalam kendaraan," kata Atika mengacu pada angkutan kota dan bus yang hobi "ngetem" di jalanan.

Sebagai contoh, jarak yang bisa ditempuh selama 15 menit dengan kendaraan pribadi, ditempuh lebih lama 30 menit hingga satu jam jika menggunakan transportasi publik.

Belum lagi masalah tidak jelasnya ketersediaan kursi penumpang, harga yang tidak konsisten serta keamanan berkendara.

"Hal ini sangat sangat membuang waktu dan uang," kata Atika.

Atika dan tim kemudian merancang suatu aplikasi untuk telepon pintar yang bisa digunakan dalam mempertemukan pengemudi angkutan publik dan penumpang guna mengatasi tantangan-tantangan tersebut.

Aplikasi itu memungkinkan para pengguna sarana transportasi publik mengetahui daftar trayek angkutan kota maupun bus berikut posisi kendaraan terdekat lewat GPS, tarif, serta jumlah ketersediaan kursi penumpangnya.

Untuk pengendara, aplikasi tersebut bisa mengidentifikasi lokasi para calon penumpang, yang sudah memilih tempat tujuan, sehingga para pengendara angkutan umum tidak perlu membuang waktu untuk "ngetem" menunggu penumpang.

Banyaknya rute dan sosialisasi kepada para pengguna dan pengendara menjadi tantangan utama dalam pengembangan dan penerapan aplikasi tersebut ke depannya selain juga dukungan dari pemerintah dan koperasi-koperasi angkutan umum, kata Atika.

Para pemenang menerima pengharagaan dari Ericsson, disaksikan oleh Raja Swedia Carl XVI Gustaf  yang berada di Indonesia dalam rangkaian kunjungan kenegaraan.

Para pemenang menerima total uang tunai Rp50 juta dan memperoleh kesempatan mengikuti program magang Ericsson Indonesia.

Selain itu, Ericsson, yang berulang tahun ke-110 tahun ini, menerima lifetime achievement award dari Pemerintah Indonesia. Anugerah tersebut disampaikan Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara sebagai penghargaan atas pelayanan yang telah diberikan Ericsson di Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Saeno
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper