Bisnis.com, SEMARANG – Pemerintah Daerah diharapkan memberikan dukungan terbuka pada industri menara telekomunikasi untuk membuka akses lebih luas ke tengah masyarakat.
Presiden Direktur PT Tower Bersama Infrastructure Tbk . (TBIG) Herman Setya Budi, mengatakan berbeda dengan proyek infrastruktur lain yang kesulitan dalam membebaskan lahan, industri menara justru tidak terlalu kesulitan. Tantangan terbesar, kata dia, adalah komitmen pemda dalam mempermudah perizinan maupun pengendalian dampak sosial seperti penolakan dari masyarakat sekitar.
“Tanah tidak sulit, karena kita sewa paling mahal. Misal kami butuh 10x10 meter. Lalu kami sewa 15 juta/pertahun untuk 10 tahun. Nilainya artinya lebih mahal dari harga jualnya,” kata Herman di sela peluncuran Kurikulum TBIG untuk Sekolah Menengah Kejuruan di Semarang, Kamis (27/7/2017).
Dia mengatakan saat ini wilayah yang cukup sulit untuk pembangun menara baru seperti Jawa Tengah, Jawa Timur hingga DKI Jakarta. Pasalnya pemerintah di daerah ini seringkali merasa menara di wilayahnya sudah cukup banyak. Meski begitu, di luar wilayah ini kesulitan memperoleh izin dari pemerintah daerah juga sering ditemukan.
“Padahal industri telekomunikasi butuh ketinggian. Belum ada substitusinya,” katanya.
Herman mengharapkan dorongan kemudahan berusaha seperti yang dicetuskan oleh Presiden Joko Widodo dapat semakin diaplikasikan hingga ke daerah. Dia menambahkan perlakuakn berbeda akan diperoleh jika pembangunan menara di wilayah Indonesia Timur. Di daerah ini masyarakat relatif lebih mendukung jika dilakukan pembangunan menara baru.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
