Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Indonesia Mulai Uji Cobakan Aspal Campuran Plastik di Bali

Indonesia mulai selangkah lebih maju dibandingkan negara lain dengan mulai menguji cobakan pemasangan aspal berbahan campuran plastik bekas tas kresek di Pulau Bali.
Aspal plastik/Bisnis.com-Feri
Aspal plastik/Bisnis.com-Feri

Kabar24.com, MANGUPURA -- Indonesia mulai selangkah lebih maju dibandingkan negara lain dengan mulai menguji cobakan pemasangan aspal berbahan campuran plastik bekas tas kresek di Pulau Bali.

Ada dua lokasi‎ yang akan memakai aspal berbahan plastik pertama di Indonesia tersebut, yakni di Jalan samping Gedung Rektorat Universitas Udayana sepanjang 270 meter dan Jalan Mahendradatta sepanjang 400 meter.

Kepala Balitbang Kementerian PU dan Pera Danis H Sumadilaga‎ menyatakan untuk 1 km jalan, pihaknya membutuhkan bahan campuran plastik sebanyak 2 ton-5 ton.

"Aspal campuran plastik ini sudah diteliti dan memiliki stabilitas lebih tinggi 40% dibandingkan dengan aspal non campuran plastik," jelasnya di Jimbaran, Sabtu (29/7/2017).

Hanya saja pihaknya belum menganalisa biaya yang dikeluarkan untuk aspal ini dan apakah lebih murah dibandingkan dengan aspal tanpa campuran plastik. Namun, ditegaskan olehnya bahwa setelah Bali, pihaknya juga akan mengujicobakan di Bekasi bahkan Surabaya jika memungkinkan.

Diharapkan dengan diujicobakan di jalan raya dengan beban laju kendaraan lebih padat dapat menghasilkan analisa mendetil. Pasalnya, dibutuhkan waktu sekitar 1-2 tahun untuk analisa jangka panjang guna menentukan kualitas aspal berbahan campuran plastik.

Danis menyatakan pihaknya kini juga akan menyiapkan modul dan pedoman agar pengelola Jalan dapat memanfaatkan aspal berbahan campuran plastik.

Ditambahkan oleh Deputi Bidang SDM, Iptek dan Budaya Maritim Kemenko Maritim Safri Burhanuddin, pemasangan ini diharapkan menjadi langkah awal mengurangi sampah plastik khususnya bekas tas kresek. Dia menegaskan langkah ini bagian dari program pemerintah pusat mengurangi sampah plastik pada 2025.

Adapun Bali dipilih, menurutnya, dikarenakan pada tahun depan merupakan lokasi IMF dan World Bank Annual Event. Dalam salah satu agenda kegiatan tersebut akan berlangsung site event mengunjungi lokasi‎ penanganan masalah limbah.

‎"Pemilihan lokasi karena showcase IMF forum terkait masalah limbah, karena salah satu temanya penanganan lingkungan," tuturnya di lokasi sama.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper