Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kim Masih Bahas Detil Serangan Ke Guam, AS

Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un membahas detil rencana untuk menembakkan rudal ke wilayah Guam di Samudera Pasifik yang merupakan wilayah Amerika Serikat.
Hwasong-14, peluru kendali antarbenua atau ICBM milik Korea Utara./Reuters
Hwasong-14, peluru kendali antarbenua atau ICBM milik Korea Utara./Reuters

Bisnis.com,JAKARTA -- Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un membahas detil rencana untuk menembakkan rudal ke wilayah Guam di Samudera Pasifik yang merupakan wilayah Amerika Serikat.

Akan tetapi media pemerintah melaporkan bahwa Kim akan memantau tindakan AS terlebih dahulu sebelum mengambil keputusan tentang 'menjadikan Guam sebagai lautan api.'

Pekan lalu, Korut mengatakan mereka telah mematangkan rencana untuk menembakkan empat rudal ke laut lepas Guam, tempat pesawat pembom AS berada.

Laporan kantor berita KCNA menuliskan, Kim Jong-un 'memeriksa rencana itu dengan saksama dalam waktu yang lama' dan mendiskusikannya dengan para pejabat militer senior.

Komandan pasukan strategis Korea Utara menanti perintah 'setelah mematangkan persiapan untuk mengobarkan api di Guam, menurut laporan tersebut sebagaimana dikutip BBC.com, Selasa (15/8).

Kim Jong-un mengatakan bahwa Amerika Serikat merupakan negara pertama yang membawa banyak peralatan nuklir strategis ke wilayah Korea. Menurutnya, AS harus terlebih dahulu membuat keputusan yang tepat dan menunjukkan melalui tindakan jika mereka ingin mengurangi ketegangan di semenanjung Korea sehingga bisa mencegah bentrokan militer yang berbahaya.

Kim memerintahkan tentara untuk siap meluncurkan rudal tersebut jika dia mengambil keputusan untuk bertindak, tulis laporan itu pula.

Sebelumnya, Menteri Pertahanan AS James Mattis memperingatkan bahwa setiap serangan oleh Korea Utara bisa dengan cepat meningkat menjadi perang. Dia mengatakan militer AS akan membela diri 'dari serangan apapun, kapan saja dan dari kuartal manapun.'

Korea Selatan, yang khawatir dengan meningkatnya ketegangan di wilayah tersebut, mendesak AS untuk mencari solusi diplomatik terhadap krisis tersebut.

Pekan lalu, Presiden AS Donald Trump mengancam Korea Utara dengan kekuatan dahsyat, 'fire and fury' jika terus mengancam AS dan sekutu-sekutunya, dan kemudian menegaskan bahwa persenjataan nuklir AS 'lebih kuat daripada sebelumnya.'

Adapun China, sekutu terdekat Korut, mendesak semua pihak untuk tenang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper