Bisnis.com, JAKARTA – Panglima TNI Gatot Nurmantyo beserta delegasi memutuskan tidak akan menghadiri undangan sampai ada penjelasan resmi dari pihak Amerika Serikat.
Diketahui, Panglima TNI sebelumnya siap bertolak ke AS memenuhi undanganuntuk mengikuti ‘Chiefs of Defence Conference on Country Violent Extremist Organizations’ 9VEOs). Turut dalam rombongan di antaranya istri, Asisten Intel, Asisten Teritorial, dan Sekretaris Pribadi Panglima TNI.
Kepala Pusat Penerangan TNI Mayjen TNI Wuryanto menyatakan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo telah ditolak memasuki wilayah AS untuk menghadiri VEOs yang disampaikan oleh US Custom and Border Protection, beberapa saat sebelum keberangkatan menggunakan maskapai Emirates.
Jenderal Gatot siap menghadiri undangan tersebut juga atas izin dan instruksi Presiden Joko Widodo. Pihaknya juga menyampaikan bahwa undangan itu ditujukan kepada Panglima TNI yang merupakan satu dari 78 panglima militer se-Asia Pasifik.
Agenda Chiefs of Defence Conference on Country Violent Extremist Organizations ( VEOs) itu akan berlangsung di Washington D.C pada 23-24 Oktober 2017. Jenderal Gatot mendapat undangan langsung dari Komandan Gabungan Kepala Staf Angkatan Bersenjata AS Jenderal Joseph F. Dunford Jr.
Panglima TNI kemudian membatalkan untuk terbang ke AS hanya beberapa saat menjelang lepas landasnya maskapai Emirates pukul 17.50 WIB, Sabtu (21/10) kemarin. Larangan itu disampaikan oleh US Custom and Border Protection yang diteruskan ke Gatot melalui Emirates.
Wuryanto menegaskan TNI sudah berkirim surat kepada Jenderal Dunford mengenai insiden tersebut. Sampai penjelasan diterima, Jenderal Gatot tidak akan berangkat ke sana memenuhi undangan tersebut.
"TNI masih menunggu penjelasan resmi atas insiden itu mengingat kedatangan Jenderal Gatot atas undangan dan hubungan baik kedua negara," kata Kepala Pusat Penerangan TNI Mayjen TNI Wuryanto saat menggelar konferensi pers di Jakarta, Minggu (22/10/2017).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel