Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

GEMPA TASIKMALAYA: Ini Penyebabnya

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika mengatakan gempa bumi dengan magnitudo 7,3 pada Jumat (15/12) pukul 23.47 WIB disebabkan aktivitas zona subduksi yang terbentuk akibat tumbukan Lempeng Indo-Australia terhadap Lempeng Eurasia didaerah selatan Jawa.
Ilustrasi gempa/Antara
Ilustrasi gempa/Antara

Kabar24.com, JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika mengatakan gempa bumi dengan magnitudo 7,3 pada Jumat (15/12) pukul 23.47 WIB disebabkan aktivitas zona subduksi yang terbentuk akibat tumbukan Lempeng Indo-Australia terhadap Lempeng Eurasia didaerah selatan Jawa.

"Berdasarkan posisi dan kedalamannya, kejadian gempa bumi ini disebabkan aktivitas zona subduksi yang terbentuk akibat tumbukan atau penunjaman Lempeng Indo-Australia terhadap Lempeng Eurasia di daerah selatan Jawa," kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Mochammad Riyadi dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Sabtu.

Lokasi gempa bumi tersebut berada di 8.03 LS dan 108.04 BT

dengan kedalaman 105 km. Data yang diperbarui BMKG menyebutkan kekuatan gempa dengan magnitudo 6,9 di 7.75 LS dan 108.11 BT pada kedalaman 107 km.

Gempa bumi berpusat di 42 km Barat Daya Kawalu, Jawa Barat. Gempa bumi ini berpotensi tsunami di selatan Jawa Barat, Jawa Tengah dan DI Yogyakarta.

Dari rekaman stasiun-stasiun tide gauge yang dekat dengan pusat gempa, tidak terekam adanya kenaikan air laut. Untuk itu BMKG mengakhiri peringatan dini tsunami pada pukul 02.26 WIB.

Lebih lanjut dia mengatakan, dari hasil monitoring BMKG hingga pukul 02.14 WIB telah terjadi tiga kali gempa bumi susulan (aftershock) dengan magnitudo 3,2, 3,4 dan 3,2.

Berdasarkan hasil analisis tingkat guncangan (shakemap), intensitas gempa bumi berpotensi dirasakan sekitar Tasikmalaya juga dirasakan cukup keras di Bandung, Kebumen, Karangkates, Yogyakarta, Jakarta, Depok, Ngawi, Madiun,Nganjuk, Mataram.

"Warga diimbau tetap tenang dan mengikuti arahan BPBD serta informasi BMKG. Jangan terpancing oleh isu yang tidak bertanggung jawab mengenai gempa bumi dan tsunami. Selain itu juga tetap waspada dengan kejadian gempa susulan yang pada umumnya kekuatannya semakin mengecil," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper