Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Polemik Larangan Pakai Cadar di Kampus Perlu Segera Diakhiri

Ombudsman Republik Indonesia perwakilan Sumatra Barat berharap IAIN Bukittinggi segera mengakhiri polemik yang muncul terkait larangan pemakaian cadar di kampus itu.
Ilustrasi: Pengunjung berbelanja di toko busana muslim, di Jakarta, Rabu (7/3/2018)./REUTERS-Willy Kurniawan
Ilustrasi: Pengunjung berbelanja di toko busana muslim, di Jakarta, Rabu (7/3/2018)./REUTERS-Willy Kurniawan

Kabar24.com, PADANG - Penggunaan cadar belakangan dipermasalahkan di kalangan kampus perguruan tinggi.

Ombudsman Republik Indonesia perwakilan Sumatra Barat berharap IAIN Bukittinggi segera mengakhiri polemik yang muncul terkait larangan pemakaian cadar di kampus itu.

"Persoalan ini sudah menjadi polemik dan viral di masyarakat, rektor harus mengevaluasi kebijakan yang telah dibuat," kata Pelaksana Tugas Kepala Ombudsman perwakilan Sumbar Adel Wahidi di Padang, Kamis (15/3/2018).

Ia berharap jangan sampai muncul kesan perguruan tinggi mengeluarkan kebijakan yang diskriminatif.

"Ada kesan yang muncul [bahwa] perguruan tinggi Islam tidak ramah terhadap perbedaan pendapat," ujarnya.

Ia menyarankan pimpinan perguruan tinggi menempuh cara yang persuasif.

"Peraturan yang dibuat mesti mendengarkan pendapat pemangku kepentingan pendidikan," katanya.

Selain itu ia berharap perguruan tinggi sebaiknya tidak menggunakan paksaan dalam menerapkan aturan seperti tidak boleh ikut ujian atau tidak dilayani secara akademis.

Ombudsman RI Perwakilan Sumatra Barat menerima pengaduan dari pihak keluarga dosen IAIN Bukittinggi yang dinonaktifkan karena dinilai tidak mematuhi tata cara berpakaian sebagai seorang dosen dengan memakai cadar ke kampus.

Asisten Ombudsman RI Perwakilan Sumatera Barat Yunesa Rahman mengatakan pihaknya telah menerima berkas laporan dari keluarga Dr Hayati Syafri, dosen Bahasa Inggris di Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Bukittinggi, yang dinonaktifkan karena bercadar.

Ia mengatakan di IAIN Bukittinggi ada aturan tidak memperbolehkan mahasiswa dan dosen memakai cadar selama berada di kampus.

Dari penjelasan pihak keluarga yang diwakili oleh suami, Hayati Syafri merupakan dosen Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang telah mengajar sejak 2007 dan baru mengenakan cadar selama tiga bulan terakhir.

Ia mengatakan akan menelusuri apa alasan yang menjadi dasar perguruan tinggi menetapkan model pakaian tertentu termasuk pelarangan cadar bagi wanita.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Editor : Saeno
Sumber : Antara

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper