Bisnis.com, JAKARTA -- Ketua Dewan Pembina Partai Berkarya Siti Hediati Hariyadi alias Titiek Soeharto menilai tidak ada yang salah dengan dukungan Ijtima Ulama 2 kepada pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dalam Pilpres 2019.
"Emang ada yang salah ya?" ujarnya seperti dilansir Tempo, Sabtu (22/9/2018).
Hal itu disampaikannya ketika ditemui di sela-sela pengambilan nomor urut peserta Pilpres 2019 di Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta.
Titiek mengakui Indonesia merupakan negara yang mayoritas penduduknya umat Islam. Tetapi, tim sukses Prabowo-Sandiaga disebut tak akan terpaku pada suara pemilih Muslim.
"Semua suara harus kami dulang dan ulama ini penting. Mereka kan dukung Pak Prabowo dan Pak Sandi di Ijtima Ulama," lanjutnya.
Sebelumnya, Prabowo dan Sandiaga telah menyepakati 17 butir tuntutan dalam Pakta Integritas yang disusun oleh Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama, penggagas Ijtima Ulama.
Pakta Integritas itu di antaranya meminta kesanggupan pasangan tersebut untuk berpihak pada kepentingan rakyat, memperhatikan kepentingan umat beragama, menjaga dan mengelola Ukhuway Islamiyah, menjaga kekayaan alam dan menjaga keutuhan NKRI, menjaga agama yang diakui pemerintah, menjamin kehidupan yang layak, dan menyediakan alokasi anggaran untuk kesehatan.
Bila terpilih, Prabowo dan Sandiaga juga diwajibkan menggunakan hak konstitusionalnya sebagai presiden dan wakil presiden untuk menjamin kepulangan Rizieq Shihab.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel