Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Habis Politisi Sontoloyo, Jokowi Munculkan Istilah Politik Genderuwo

Presiden Joko Widodo menyindir aksi para politikus yang gemar menyebar propaganda menakutkan yang disebutnya sebagai politik genderuwo.
Presiden Joko Widodo memberikan sambutan dalam Penyerahan Sertifikat Tanah untuk Rakyat di GOR Indoor Trisanja Slawi, Jumat (9/11)./JIBI/BISNIS-Amanda Kusumawardhani
Presiden Joko Widodo memberikan sambutan dalam Penyerahan Sertifikat Tanah untuk Rakyat di GOR Indoor Trisanja Slawi, Jumat (9/11)./JIBI/BISNIS-Amanda Kusumawardhani

Bisnis.com, TEGAL—Presiden Joko Widodo menyindir aksi para politikus yang gemar menyebar propaganda menakutkan yang disebutnya sebagai politik genderuwo.

Di hadapan 3.000 penerima sertifikat di Kabupaten Tegal, Jokowi mengemukakan bahwa saat ini banyak politikus yang sering melontarkan pernyataan-pernyataan yang menakutkan.

 "Coba kita lihat politik dengan propaganda menakutkan, membuat ketakutan, kekhawatiran. Setelah takut yang kedua membuat sebuah ketidakpastian. Itu sering saya sampaikan itu namanya politik genderuwa [baca: gerenduwo], nakut-nakuti," katanya di Tegal, Jumat (9/11/2018).

Menurutnya, cara berpolitik semacam itu bukanlah berpolitik yang beretika. Pasalnya, masyarakat digiring ke arah ketidakpastian dan ketakutan sehingga terkesan kondisi Indonesia mencekam.

"Jangan sampai seperti itu. Masyarakat ini senang-senang saja kok ditakut-takuti. Iya tidak? Masyarakat senang-senang kok diberi propaganda ketakutan. Berbahaya sekali," jelasnya.

Cara berpolitik yang menyebarkan ketakutan juga diakuinya dapat memecah persatuan bangsa sehingga Jokowi menegaskan masyarakat harus bisa berpikir kritis dan pintar dalam menghadapi situasi semacam itu.

Dia menekankan momen tahun politik hanya lima tahun sekali dan jangan sampai pesta demokrasi ini justru menimbulkan bibit-bibit perpecahan antar masyarakat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Sutarno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper