Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tim Minions dari Universitas PPM School of Management Raih Juara Marketition 2018

Tim Minions dari Universitas PPM School of Management memenangkan Marketition 2018 yang digelar Universitas Prasetiya Mulya dan berhak memperoleh hadiah sebesar US$3.250. 
Ilustrasi/istimewa
Ilustrasi/istimewa

Kabar24.com, JAKARTA - Tim Minions dari Universitas PPM School of Management memenangkan Marketition 2018 yang digelar Universitas Prasetiya Mulya dan berhak memperoleh hadiah sebesar US$3.250. 

Adapun juara 2 diraih Ferdyana Lie dari Universitas Binus, jara 3 tim TBA  dari  Universitas Prasetiya Mulya, dan predidkat Best Pitcher diraih tim Wonderwalls dari Universitas Prasetiya Mulya. 

Universitas Prasetiya Mulya melalui Management Society kembali menggelar Marketition 2018, Sabtu (10/11/2018). Marketition merupakan kompetisi yang diperuntukkan bagi mahasiswa dan mahasiswi pascasarjana jurusan bisnis dan manajemen di seluruh Indonesia. 

Pada tahun ini, Prasetiya Mulya menyelenggarakan Marketition yang ke-7 dengan total hadiah yang diperebutkan sebesar US$6.500 dengan studi kasus bisnis tentang produk Unilever, yakni Wall's. 

Willy Saelan, Vice-President Human Resource of Unilever mengatakan, dari ajang ini Unilever bisa melihat talenta-talenta yang dimiliki oleh para mahasiswa S2 sekaligus dapat ide baru yang bagi produk yang akan dikembangkan dan kelak diimplementasikan. Melalui kompetisi ini para peserta ditantang untuk menciptakan proses dan solusi inovatif di bidang pemasaran terkait problematika yang dihadapi perusahaan. 

"Yang kami pasti penilaiannya adalah keorisinilan ide yang dimunculkan. Apakah ide itu sudah ditelaah menggunakan bisnis case yang semestinya," kata Willy, di Kampus Prsetiya Mulya, di Jalan Kartini, Cilandak, Jalarta Selatan. 

Ada tiga hal yang diperoleh Unilever, pertama, turut memperhatikan lingkungan usaha dan sumber daya manusia di kampus sehingga dapat selaras dengan value dan produk perusahaan. Kedua, mendukung talenta mahasiswa postgraduate. Ketiga, mendapatkan masukan dan rekonfimasi bagi pengembangan produk ke depan. 

Fathoni Rahman, selaku juri dari Universitas Prasetiya, mengungkapkan, bekerja sama dengan  Unilever didasarkan pada tujuan bersama: untuk mengejar visi AFTA, area perdagangan bebas untuk meningkatkan daya saing produk dan sumber daya manusia Asia Tenggara di pasar internasional. 

Marketition ini  telah disusun sebagai platform untuk memecahkan kasus pemasaran nyata; menghasilkan ide-ide pemasaran kreatif; jaringan di kalangan mahasiswa pascasarjana bisnis dan pembuat keputusan pemasaran; Mempersiapkan kompetisi global untuk mahasiswa dan perusahaan lulusan bisnis. 

Berbeda dengan sebelumnya, Prasetiya Mulya meningkatkan kompetisi sampai ke tingkat Asia Tenggara. Tercatat 60 tim yang mendaftarkan diri, terdiri dari 39 tim yang berasal dari universitas di Indonesia dan 6 tim yang beberapa berasal dari Thailand, Malaysia dan Brunei Darussalam. 

Selalu melalui penyaringan yang cukup ketat, tepilih 10 tim terbaik yang diundang untuk mempresentasikan ide bisnisnya secara langsung dihadapan dewan juri pada tahap final round. 

Tim tersebut adalah Blueprint (Universitas Surabaya) , Ferdyana Lie (Binus University), Ice Ice Baby ( MM FEB Universitas Indonesia), Creative Jarb (Asian Institute of Technology), Cat Team (Universitas Prasetiya Mulya), Minions (PPM School of Management), TBA (Universitas Prasetiya Mulya), Maraville (PPM School of Management), Creamel (School of Business Management ITB) dan Wonderwalls ( Universitas Prasetiya Mulya). 

Kesepuluh tim ini, bertarung mempresentasikan ide-idenya dihadapan 4 juri yang terdiri dari Fathony Rahman, DBA, pengajar di Universitas Prasetiya Mulya; Andanu Prasetyo, Founder of Toko Kopi TUKU; Jochanan Senf, Vice-President Refreshment of Unilever Indonesia; Amalia Sarah Santi, Head of Marketing Refreshment of Unilever dan Willy Saelan, Vice-President Human Resource of Unilever. 

Ada beberapa aspek yang dinilai dalam kompetisi ini. Aspek-aspek yang dinilai mencakup cara presentasi, ide yang ditawarkan, packaging,  mesin, strategi marketing, aspek financila, dan prospek revenue dari ide yang ditawarkan. Para juri saat melakukan penjurian tidak mengetahui dari universitas dan negara manakah tim yang sedang dinilai.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper