Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kampung Warna-warni Balikpapan Mulai Diberlakukan Tiket Rp3.000

Bisnis.com, BALIKPAPAN-Pemerintah Kota Balikpapan menetapkan tarif masuk ke destinasi wisata baru, yakni Kampung Warna-warni Teluk Seribu sebesar Rp3.000 per pengunjung.

Bisnis.com, BALIKPAPAN-Pemerintah Kota Balikpapan menetapkan tarif masuk ke destinasi wisata baru, yakni Kampung Warna-warni Teluk Seribu sebesar Rp3.000 per pengunjung.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, Pemkot Balikpapan membuat destinasi wisata yang terletak di Kelurahan Manggar Baru, Balikpapan Timur. Pada 28 Februari, pemkot telah meresmikan objek wisata tersebut.

"Bagaimana detailnya soal tarif masuk itu, saya belum bisa menerangkan lebih jauh. Pokoknya sekarang warga yang berjualan di sana tetap menjaga kebersihan dan tidak menaikkkan harga jualnya dari harga normal," jelas Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata Balikpapan Oemy Facessly, Senin (6/3/2017).

Dia mengatakan pemkot berencana untuk menata Kampung Warna-warni secara bertahap, dan bekerjasama dengan dinas terkait, seperti Dinas Kesehatan untuk higienitas kuliner, Dinas Koperasi dan UKM untuk pemberdayaan UKM.

Termasuk Dinas Pekerjaan Umum untuk penataan jalan di sekitar lokasi wisata dan Dinas Lingkungan Hidup untuk penghijauan. Selain itu, penataan juga melibatkan PT Pertamina untuk pembangunan gazebo dan toilet umum.

"Memang kawasan ini masih baru jadi secara bertahap dibenahi. Kami mohon juga tidak dinaikan sewa kapal yang digunakan pengunjung untuk menyusuri muara sungai Manggar," ucapnya.

Adapun biaya sewa kapal untuk penyusuran muara sungai saat ini dipatok sebesar Rp25.000 untuk setiap penumpang.

Lebih lanjut, Pemkot Balikpapan juga ingin mengecat atap rumah penduduk Kampung Warna-warni. Saat ini, hanya dinding rumah yang telah diwarnai, dengan menghabiskan 5.000 liter cat.

"Bukan karena tidak ada catnya, tapi lebih ke teknis, yakni pengecatan harus menggunakan kompresor yang besar. Jadi kami memohon ke perusahaan agar mau meminjamkan kompresor beserta operatornya karena kami sudah punya catnya. Apalagi rumah-rumah itu sudah berusia tua dan perlu teknis khusus untuk pengecatan atapnya," tutup Oemy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nadya Kurnia
Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper