Kini, berkat rekomendasi pemecatan dokter Terawan Agus Putranto oleh Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK) Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), terungkit lagi pro-kontra soal metode Digital Substraction Angiography (DSA) dalam penanganan stroke oleh mantan tim dokter kepresidenanan itu. Gaungnya pun lebih luas berkat media sosial.