Presiden Joko Widodo (kanan) mengemudikan mobil golf saat kedatangan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al-Saud (tengah), di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (2/3/2017)./Reuters-Darren Whiteside
Kuliner

Inilah Kisah Seru di Balik Penyiapan Hidangan Untuk Raja Salman

Abdul Rahman
Rabu, 8 Maret 2017 - 18:51
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA-Kunjungan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al-Saud ke Indonesia disambut dengan euforia. Segala hal yang berkaitan dengan Raja Salman mengundang rasa ingin tahu.

Mulai dari eskalator yang khusus diterbangkan dari Arab Saudi sampai rombongan yang jumlahnya tak kurang dari 1.500 orang menjadi hal yang ramai diperbincangkan.

Salah satu yang memantik penasaran adalah bagaimana menyiapkan hidangan untuk raja negeri petrodolar ini dan rombongannya selama di pesawat.

Pasalnya, dalam agenda kunjungannya ke Indonesia, Raja Salman tak hanya singgah di Jakarta tapi juga ke Bali. Sebelum ke Bali pun dia berkunjung ke Brunei terlebih dahulu.

Artinya, intensitas delegasi Arab Saudi menggunakan pesawat cukup sering. Oleh karenanya, proses penyajian hidangan untuk raja dan rombongannya punya kisah tersendiri.

Afdal Amir, Vice President Inflight Aerofood ACS punya cerita menarik soal ini. Aerofood adalah anak usaha PT Garuda Indonesia Tbk yang dipercaya sebagai inflight catering selama kunjungan bilateral ini.

"Tantangannya sebenarnya bukan pada kuantitas karena kami sudah terbiasa. Tapi lebih kepada schedule yang berubah-ubah," ujarnya kepada Bisnis di kantor Aerofood ACS, Selasa (7/2/2017).

Benar saja, Raja Salman yang datang menggunakan pesawat Boeing 747-400 mendarat di Bandara Halim Perdanakusuma tiba hampir satu jam lebih cepat dari jadwal semula.

Afdal mengatakan, perubahan jadwal sangat berpengaruh terhadap proses penyiapan makanan. Sebab, proses untuk menyajikan hidangan di atas udara tak sama dengan menyiapkan makanan di daratan.

Sebelum tiba di pesawat, suhu makanan harus dijaga di bawah 10 derajat celcius. Tujuannya, agar makanan tak cepat rusak.

Dapur utama Aerofood ada di Bandara Soekarno Hatta Cengkareng, karena itu proses membawa makanan porsi jumbo tersebut ke Bandara Halim juga menjadi tantangan tersendiri.

Makanan harus tiba paling lambat empat jam sebelum pesawat take off. Sementara, mobil khusus untuk mengantar makanan tak boleh melaju lebih dari 10 kilometer per jam.

Di samping kualitas makanan, kata Afdal, ada hal yang tak kalah penting yaitu food safety. Apalagi yang dilayani adalah tamu negara. Jika sampai terjadi komplain, nama baik negara bisa tercemar.

"Nama negara dipertaruhkan di sini. Makanya food safety sangat kami perhatikan," ujarnya.

Makanan Tradisional

Selama kunjungan Raja Salman, Aerofood mengerahkan 150 juru masak terbaik termasuk mengirim tim khusus ke Bali untuk memastikan kualitas inflight catering di sana. Juru masak Aerofood berkolaborasi dengan empat juru masak kerajaan yang juga ikut dalam rombongan.

Masing-masing juru masak kerajaan tersebut rupanya punya keahlian sendiri-sendiri. Selain satu orang yang bertindak sebagai executive chef, tiga lainnya masing-masing bertugas menyiapkan hidangan pembuka (appetizer), makanan utama (main course) dan makanan penutup (dessert).

Namun, meski membawa juru masak sendiri, pihak kerajaan justru meminta ke pihak Aerofood untuk menyiapkan makanan tradisional Indonesia.

"Kami buatkan jus kedondong sebagai welcome drink dan gado-gado sebagai makanan pembuka untuk Raja Salman," kata Afdal.

Selain itu, pihaknya juga menyediakan jus sirsak dan jus campuran antara markisa dan terong Belanda atau biasa disebut Martebe.

Sedangkan untuk makanan utama, kepada Raja Salman dihidangkan rendang, opor ayam, nasi uduk, dan nasi goreng. Untuk dessert, juru masak Aerofood membuat lapis legit dan beberapa jajanan tradisional Indonesia lainnya.

Makanan khas Indonesia tersebut bersanding dengan makanan khas Timur Tengah seperti hummus, syawarma hingga jus jeruk yang dicampur kurma.

Vice President Corporate Communications Garuda Indonesia Benny S. Butarbutar menuturkan, salah satu alasan dipilihnya Aerofood ACS sebagai inflight catering delegasi Arab Saudi adalah karena Garuda Indonesia pernah meraih penghargaan World Halal Travel Award dalam kategori World Best Airline for Halal Travellers.

Di samping itu, Aerofood juga sejak lama sudah mengantongi sertifikasi halal dari berbagai negara sebagai standar untuk melayani penerbangan internasional. Aerofood ACS mempunyai sertifikat Halal dari MUI, Sertifikat Food Safety ISO 22000 dan Quality Management ISO 9001.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Abdul Rahman
Editor : Saeno
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro