Kuantum Kebahagiaan. /Bisnis.com
Relationship

Kunci Kebahagiaan dalam Karya Seni

Ramdha Mawaddha
Kamis, 8 Juni 2017 - 06:15
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA— Arsitek kenamaan Indonesia, Cosmas D. Gozali mempersembahkan sebuah instalasi seni pada pameran CASA Indonesia 2017 beberapa waktu. Acara yang digelar pada 1-4 Juni di kawasan Senayan, Jakarta, Cosmas mempersembahkan karya instalasi seninya berjudul Terperangkap dalam Pikiran.

Instalasi seni Cosmas berada di pintu utama. Instalasi ini berupa 900 wujud kepala manusia yang terbuat dari kertas berwarna merah dan putih yang berjejer rata membentuk sebuah lorong. Bentuk kepalanya sedikit berbeda, karena menyerupai robot dengan mata kosong.

Sebanyak 500 wajah berwarna merah, dan 400 berwarna putih. Jumlah yag tak seimbang ini sengaja dilakukan Cosmas untuk menunjukkan jika wajah kemarahan lebih banyak dibanding kesucian. Sementara peletakannya juga dibuat berjarak untuk menggambarkan bahwa bangsa ini hampir terpecahkan.

“Dia berjarak, menyimpukan bahwa kebangsan kita hampir terpecahkan dan tersobekkan,” katanya saat ditemui di sela-sela pameran beberapa waktu lalu.

Instalasi seni tersebut, kata Cosmas, terinspirasi dari kondisi politik dan sosial masyarakat Indonesia saat ini. Menurutnya, segala kejadian belakangan ini, baik dari sisi politik maupun sosial, manusia tidak bahagia karena terperangkap dalam pikirannya.

“Kita itu seperti dicekokin dengan ideologi dan kemarahan, sehingga timbullah ketidak bahagian. Bahkan bangsa kita terpecah,” katanya.

Jika ingin menuju kebahagiaan, kata Cosmas, manusia harus meninggalkan pikiran yang terperangkap itu. Menurutnya, manusia tidak bahagia kalau selalu terperangkap dalam pikiran. “Kita individual beragam dan punya kekuatan sehingga kita menjadi bangsa yang besar,” katanya.

Lewat instalasi tersebut, Cosmas mengatakan, berusaha menjawab kekhawatiran dengan kondisi bangsa saat ini. Lewat seni yang bebas, Cosmas mengeluarkan pikirannya tentang mengapa bangsa ini terpecah. “Saya membuat statemen tidak secara politik tapi dalam karya seni. Karena seni itu bebas,” pungkasnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro