Ilustrasi/boldsky.com
Health

Deteksi Kelainan Jantung: Ayo, Raba Nadi. Kenali Gejala Fibrilasi Atrium Ini

Nindya Aldila
Rabu, 18 Oktober 2017 - 03:21
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Sebaik-baik mengelola penyakit adalah mencegahnya. Untuk itu, deteksi dini penyakit sangat diperlukan.

Untuk kasus kelainan jantung, membiasakan meraba nadi sendiri ternyata sangat bermafaat untuk deteksi dini sebelum penyakit menjadi semakin parah.

Bagi Anda yang merasakan detak irama jantung tidak beraturan, Anda perlu curiga jika itu adalah fibrilasi atrium (FA) atau gangguan irama jantung.

Fibrilasi atrium (FA) terjadi akibat gangguan sinyal listrik pada serambi jantung sehingga bergetar dan tak berfungsi baik.

Pada keadaan seperti ini, darah terkumpul di atrium dan membentuk bekuan darah yang dapat lepas dan menuju ke otak.

Jika aliran darah di dalam otak berhenti maka akan berisiko stroke. Selain itu, FA juga berakibat gagal jantung yang menyebabkan cepat lelah, pusing, dan sesak nafas.

Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah Rumah Sakit Harapan Kita Doni Firman mengatakan penderita FA memiliki risiko lima kali lebih tinggi untuk mengalami stroke dibandingkan orang tanpa gejala FA.

Kelainan pada jantung sejatinya bisa dideteksi secara dini dengan berbagai cara. Dalam kasus FA, Anda bisa mendeteksinya dengan meraba nadi sendiri.

Hal ini sejalan dengan kampanye yang diusung oleh Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (Perki).

Meraba nadi sendiri dapat dilakukan pada saat pagi hari setelah bangun tidur dan sebelum tidur.

Dengan meraba nadi, kita mengenali FA. Dengan mengenali FA, maka dapat terhindar dari kelumpuhan dan akan mendapatkan pengobatan yang tepat.

“Tempelkan dua jari atau tiga jari Anda pada lekukan dua tendon di bawah jempol dengan tekanan janga terlalu keras,” ujar Doni, Selasa (17/10/2017).

Caranya cukup mudah, tempelkan dua jari atau tiga jari Anda pada lekukan dua tendon di telapak tangan Anda yang berada di bawah ibu jari dengan tekanan tidak terlalu keras.

Jika denyut nadi sudah terasa, hitung laju denyut nadi selama 10 detik. Normalnya, denyut nadi terjadi sekitar 6-8 kali dalam hitungan 10 detik.

Jika hitungan denyut nadi Anda di atas atau di bawah batas normal, Anda perlu segera mengkonsultasikannya ke dokter untuk mengetahui tindakan tepat selanjutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Nindya Aldila
Editor : Saeno
Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro