Ilustrasi pernikahan/boldsky.com
Relationship

Ini Tahun-tahun Rawan dalam Pernikahan

Mia Chitra Dinisari
Kamis, 2 November 2017 - 13:17
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Setiap hubungan cenderung memiliki fase tersendiri. Beberapa fase sangat bagus dan ada yang sulit untuk bertahan. Ketika sampai pada pernikahan, fase apa yang paling membahagiakan? Dan fase apa yang paling sulit?

Jika Anda berpikir bahwa tahap awal pernikahan adalah yang paling membahagiakan, Anda tidak benar. Selama tahap itu Anda hanya mengalami pertengkaran kecil dan hanya bersifat sementara sebagai pengenalan satu sama lain.

Pakar hubungan percintaan mengatakan bahwa tahun ke 3 umumnya merupakan tahun terindah sedangkan tahun ke 5 dan 7 adalah yang terberat dalam kehidupan pernikahan.
Data dari banyak survei tampaknya mendukung argumen ini. Berikut fase dalam pernikahan menurut Boldsky.com

Setelah 3 Tahun

Ada pendapat populer bahwa cinta memudar dalam hubungan apapun setelah rentang waktu 3 tahun. Namun sebaliknya, ikatan antara pasangan menguat setelah 3 tahun. Itulah saat pasangan mulai menerima kelemahan satu sama lain.
Umumnya, jika hubungan menikah bertahan tiga tahun pertama, pasangan cenderung merencanakan untuk memiliki bayi.

Setelah 5 Tahun
Sebagian besar survei saat ini menunjukkan bahwa tahun ke 5 bisa sangat penting. Jika tidak ada anak saat itu, pasangan mungkin memperdebatkan topik itu.
Jika ada anak-anak, pasangan mungkin banyak berdebat tentang siapa yang harus menghadapi tanggung jawabnya. Seiring anak-anak membutuhkan banyak perhatian dan pekerjaan, pasangan mungkin sedikit berjuang selama fase itu.
Jika pasangan bisa tahan fase itu dengan sukses, mereka bisa bergerak lebih jauh dengan hubungannya.

Setelah 7 Tahun

Tahun ke 7 adalah fase lain yang bisa menjerat kehidupan pernikahan sekali lagi setelah tahun ke 5. Umumnya, pakar hubungan menyebut tahun ke7 sebagai "Tembok Beton".
Pasangan menemukan rutinitas kehidupan sehari-hari sangat membosankan saat mereka mengarungi pernikahan selama tujuh tahun.

Dalam banyak hubungan menikah, pertengkaran bisa meningkat selama tahap itu. Alasannya bisa jadi masalah yang berkaitan dengan krisis keuangan, perawatan anak, pekerjaan rumah tangga atau masalah ego sederhana. Pasangan yang bertahan pada fase itu akan memiliki hubungan yang lebih kuat.

Berikut beberapa alasan kenapa pernikahan bisa kandas di tengah jalan dalam fase-fase tersebut

Alasan

Salah harapan tentang pernikahan adalah salah satu alasan utama di balik tingkat perceraian. Alasan lain adalah tidak memiliki kesabaran untuk duduk, berbicara dan menyelesaikan masalah.

Kurangnya Keterampilan Mendengarkan

Dalam sebuah argumen, jika kedua pasangan terus melemparkan frustrasi satu sama lain, maka kemungkinan perceraian meningkat. Ketika seseorang berbicara, yang lain perlu mendengarkan. Ahli hubungan mengatakan bahwa hanya pasangan yang kompatibel yang memiliki kebiasaan mendengarkan dengan sabar.

Uang

Uang memainkan peran yang sangat penting dalam kehidupan pernikahan. Ada banyak pasangan yang mengajukan perceraian karena masalah yang belum terselesaikan terkait dengan uang.

Kebosanan

Karena kebosanan, beberapa orang berselingkuh dari pasangannya sedangkan beberapa orang mengajukan perceraian dan memilih untuk keluar rumah untuk menikah lagi. Pada akhirnya jika ini menjadi alasannya, maka dia akan kembali dalam fase yang sama secara berulang.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro