Seorang pengunjung menikmati minuman kopi dalam satu pameran kuliner di Jakarta/Reuters-Darren Whiteside
Relationship

Pebisnis Kopi Harus Menjelma Menjadi Manusia Kopi

Eva Rianti
Sabtu, 11 Agustus 2018 - 12:11
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Para penggemar kopi, terutama yang terjun langsung ke dunia bisnis kopi, tidak lain menjadikan diri dan kehidupan mereka lebih intim dengan komoditas ini.

Pemilik kedai kopi The Buncitmen Agung Nugraha menyebut dalam berbisnis kopi, pebisnis harus menjadi manusia kopi terlebih dahulu.

“Kuncinya [bisnis kopi], harus jadi manusia kopi. Minimal punya identitas, kopi itu kan personal. Sebagai manusia kopi, kita harus paham kopi itu apa dan karakter bagi diri kita itu bagaimana,” ujarnya berfilosofis.

Agung menceritakan bahwa seni dalam menghasilkan kopi terbaik tergantung pada proses roasting. Melalui proses inilah, keunikan dan keberagaman rasa kopi lahir.

Sehingga, tidak heran jika kopi arabika yang berkarakter asam akan berubah menjadi manis atau pahit dengan sedikit rasa asam. Pun dengan kopi robusta yang karakter aslinya pahit bisa berubah menjadi manis atau keasam-asaman dengan sedikit rasa pahit.  

“Sebagai contoh dalam roasting robusta. Robusta jika di-roasting di level light bisa manis, padahal aslinya pahit. Roasting tradisional biasanya di level dark di mana itu membunuh glukosanya, tapi di level light bisa dapat manisnya. Non gula, tapi manisnya tidak seintens arabika,” tuturnya.

Sementara itu, dalam proses penyeduhan kopi (manual brewing), perlu juga dipahami takaran-takaran dalam melahirkan kopi yang lebih berkarakter. Air yang semakin panas, level gilingan yang semakin halus, dan durasi penyeduhan yang semakin lama akan menghasilkan karakter kopi yang semakin pahit.  

Di luar itu, Agung berprinsip bahwa menjadi pebisnis kopi bukanlah berbicara tentang seberapa lama bisnis tersebut bakal terus berdiri, melainkan lebih kepada seberapa besar manfaat yang diberikan terutama bagi para penikmat kopi.

Adapun kedai The Buncitmen menyediakan 56 varian menu kopi yang keseluruhannya berupa kopi lokal.  

Kedai ini termasuk berkembang dengan cukup pesat. Meski baru dikelola secara serius sejak Maret 2017, tapi sudah berstatus perseroan terbatas (PT) dan telah memiliki Hak Kekayaan Intelektual (HAKI).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Eva Rianti
Editor : Annisa Margrit
Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro