Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Daewoong Infion Produsen Pertama Pendukung Obat Biosimilar

Perusahaan farmasi PT Daewoong Infion mendapatkan penghargaan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM)sebagai produsen pertama untuk inovasi mendukung kebijakan pemerintah dalam meningkatkan Kemandirian Bahan Baku Obat dan Obat Biosimilar.
Ilustrasi/Jibi
Ilustrasi/Jibi

Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan farmasi PT Daewoong Infion mendapatkan penghargaan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM)sebagai produsen pertama untuk inovasi mendukung kebijakan pemerintah dalam meningkatkan Kemandirian Bahan Baku Obat dan Obat Biosimilar.

"Penghargaan diberikan BPOM karena PT Daewoong Indonesia sebagai produsen pertama dan satu-satunya di Indonesia yang sudah memproduksi erythropoetin (produk biosimilar), mulai dari bahan baku hingga produk jadi," ujar Andrianto, direktur PT Daewoong Infion, Senin.

Erythropetin, menurutnya, membantu pembentukan sel darah merah pada anemia (kekurangan sel darah merah) yang biasanya dialami oleh penderita gagal ginjal dan kanker.

Andrianto menjelaskan, penghargaan dari BPOM itu juga membuktikan bahwa fasilitas produksi Daewoong Infion telah memenuhi regulasi dan persyaratan fasilitas produksi biosimilar pada umumnya dan pada khususnya Pharmaceutical Inspection Cooperation Scheme (PIC/S).

Penghargaan diberikan BPOM kepada PT Daewoong Infion pada akhir Februari pada rangkaian acara peringatan Hari Ulang Tahun ke-16 BPOM.  Daewoong Infion didirikan pada 2012 dengan pabrik yang berlokasi di Pandaan, Pasuruan, Jawa Timur.

Andrianto menjelaskan, perusahaan segera memasarkan produk biosimilar pertamanya, Erythropoetin mulai bulan ini untuk pasar lokal serta melakukan ekspor bahan baku obat atau Active Pharmaceutical Ingredient (API) ke luar negeri dimulai ke Korea Selatan.

"Untuk ekspor ke Korea kami telah mendapatkan persetujuan dari Ministry of Food and Drug Safety (MFDS) Korea dan selanjutnya kami juga akan memasafrkan ke seluruh manca negara,” jelasnya.

Menurut Andrianto, pada 2017 ini kami akan memproduksi sebanyak 4 juta PFS (Prefilled Syringe), sedangkan kapasitas produksi terpasang kami mencapai 12 juta PFS atau tiga kali lipat dari pasar lokal sekarang.

Dia menambahkan, satu hal yang sangat membanggakan bahwa produksi di pabrik ditangani oleh putra putri terbaik Indonesia yang telah mendapatkan pengetahuan melalui alih teknologi dari Daewoong, Korea Selatan.

"Mereka  telah berhasil mengimplementasikannya dan membuktikan bahwa perusahaan kami, Daewoong Infion telah mewujudkan program pemerintah dalam hal kemandirian bahan baku obat dan produk jadi,” katanya.

Daewoong Infion terus berkomitmen untuk mengembangkan industri biofarmaseutikal di Indonesia melalui transfer teknologi dan menyediakan produk biofarmaseutikal yang berkualitas tinggi untuk masyarakat Indonesia dengan harga terjangkau.

Perusahaan patungan Korea Selatan dan Indonesia ini juga akan memproduksi produk biosimilar lainnya, seperti human growth hormone dan epidermal growth factor serta produk-produk biosimilar selanjutnya.

"Kami juga melakukan kerja sama untuk pengembangan dan pendidikan di bidang biofarmaseutikal dengan beberapa Universitas di Indonesia, seperti Universitas Indonesia, Universitas Airlangga, dan Institut Teknologi Bandung."


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper