Bisnis.com, JAKARTA—Harga Nikel menguat hingga hari kedua atau menuju peningkatan tertinggi selama 2 hari dalam 5 bulan di tengah spekulasi bahwa harga rendah akan mendorong pembelian sekaligus mengurangi produksi produk alternatif berkualitas rendah.
Harga logam itu naik 2,3% setelah menguat 5,1% kemarin. Sementara itu, Korea Selatan dilaporkan membeli 100 metrik ton nikel melalui lelang kemarin.
“Kami melihat minat membeli nikel secara fisik tinggi setelah terjadi penurunan harga akhir-akhir ini,” ujar Chae Un Soo, pedagang logam pada Korea Exchange Bank Futures Co. sebagaimana dikutip Bloomberg, Rabu (29/10/2014).
Menurutnya, para investor sekarang fokus pada fundamental termasuk larangan ekspor konsentrat oleh Indonesia.
Nikel untuk pengiriman tiga bulan di bursa London Metal Exchange naik 0,8% menjadi US$15.662 per ton pukul 11:05 waktu Tokyo.
Kemarin harga komoditas itu turun ke posisi US$14.690 atau yang terendah sejak Maret dan sempat merorot akibat pasar lesu selama September.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel