Bisnis.com, JAKARTA - Indeks harga saham gabungan pada pekan ini berpotensi mengalami penguatan meski terbatas seiring stabilnya nilai tukar rupiah dan terjawabnya kekhawatiran pasar akan penaikan suku bunga acuan AS.
Analis PT Universal Broker Indonesia Satrio Utomo mengatakan IHSG berpotensi mengalami penguatan pada pekan ini, meski terbatas. Menurutnya, kekhawatiran pasar mengenai kenaikan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) yang lebih cepat sudah terjawab.The Fed belum memberikan akan menaikan suku bunga acuan itu dalam waktu dekat.
Namun, kata Satrio, penurunan harga minyak belum berakhir. “Itu yang membuat pelaku pasar hati-hati. IHSG belum cetak rekor tertinggi baru. Untuk jangka panjang dan pendek, ada tren naik, tapi jangka menengah menurun,” kata Satrio saat dihubungi Bisnis, Jumat (19/12/2014).
Oleh sebab itu, peluang untuk bergerak naik pada pekan ini tetap ada. IHSG akan menguji level resisten 5.150-5.178.
Sementara itu, analis PT Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya mengatakan sepanjang pekan ini pergerakan IHSG akan melaju cukup kencang dalam beberapa hari terakhir menjelang akhir pekan. Hal ini lantaran efek dari stabilitas ekonomi negara yang tercermin dari kembali stabil nya nilai tukar rupiah dan capital inflow.
Selain itu juga didorong oleh nuansa window dressing menjelang pengujung tahun 2014. Menurutnya, awal pekan ini penguatan akan sedikit terbatas dan ada sedikit potensi untuk mencoba menguji support sebagai bentuk pola dinamis yang dari gerakan IHSG pasca mengalami rally naik.
“Jadi jika terjadi tekanan maka sifatnya wajar, sebelum melanjutkan kembali pergerakan naiknya, IHSG dalam jangka pendek masih berada pada pola uptrend. Hari ini IHSG berpotensi melanjutkan kenaikan terbatas sebelum mampu menembus level resistance lanjutan pada 5.207,” kata William.
Dia memprediksi, IHSG hari ini akan berada di level esistance terdekat 5.179 dengan support pada level 5.121.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
