Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Jelang FOMC, Harga Emas Rentan Meredup

Harga emas terancam jatuh lebih dalam lagi jelang pertemuan Federal Open Market Committee pada pekan ini. Spekulasi bank sentral Amerika Serikat itu akan memastikan kenaikan suku bunga dalam pertemuan pada pekan ini semakin menguat.
Emas/globe-views.com
Emas/globe-views.com

Bisnis.com, JAKARTA - Harga emas terancam jatuh lebih dalam lagi jelang pertemuan Federal Open Market Committee pada pekan ini. Spekulasi bank sentral Amerika Serikat itu akan memastikan kenaikan suku bunga dalam pertemuan pada pekan ini semakin menguat.

Pada perdagangan hari ini sampai pukul 10:09 WIB, harga emas Gold Spot naik 0,12% menjadi US$1.095 per troy ounce atau Rp472.369 per gram, sedangkan harga emas Antam kembali bergerak stagnan di level Rp547.000 per gram selama 5 hari perdagangan berturut-turut.

David Lennox, analis Fat Prophet, mengatakan pasar masih akan terus wait and see sampai memastikan apakah kenaikan suku bunga Federal Reserve (the Fed) pada September atau tidak.

"Bila the Fed memutuskan kenaikan suku bunga, maka antisipasi pasar membuat dolar AS kian melonjak. Kondisi itu jelas menjadi pertanda buruk untuk harga emas," ujarnya seperti dilansir Bloomberg pada Selasa (28/7/20153).

Dedy Yusuf Siregar, analis PT Fortis Asia Futures, mengatakan selain menunggu hasil Federal Open Market Committee (FOMC), data non-farm payroll Amerika Serikat (AS) pada bulan ini yang rilis awal bulan depan juga akan dijadikan indikator kuat apakah kenaikan suku bunga September atau tidak.

"Untuk saat ini, pergerakan harga emas akan berada dikisaran US$1.077 sampai US$1.120 sampai ada hasil FOMC," ujarnya kepada Bisnis.com.

Harga emas pun diprediksi tidak akan bergerak lebih tinggi lagi bila harga belum mampu tembus di atas  US$1.120.

Dedy melanjutkan bila the Fed kembali menunda kenaikan suku bunga pada tahun ini, maka harga emas pun tidak serta merta rebound signifikan dalam jangka panjang. "Harga emas masih sulit menguat untuk jangka  panjang meskipun the Fed tunda kenaikan suku bunga," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Surya Rianto
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper