Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Reliance Securities: IHSG Besok Kembali Terkoreksi, Level 4.290-4.435

Indeks harga saham gabungan (IHSG) diperkiakan masih akan terkoreksi akibat telah mememasuki area jenuh beli dan diprediksi bergerak di level 4.290-4.435.
Papan pergerakkan Indeks Harga Saham Gabungan/Bisnis.com
Papan pergerakkan Indeks Harga Saham Gabungan/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA--Indeks harga saham gabungan (IHSG) diperkiakan masih akan terkoreksi akibat telah mememasuki area jenuh beli dan diprediksi bergerak di level 4.290-4.435.

Lanjar Nafi, analis PT Reliance Securities, mengatakan secara teknikal IHSG mengkonfirmasi pola tweezers top dengan break out support level.

Menurutnya, indikator stochastic yang telah memasuki area jenuh beli mengalam dead-cross sehingga tekanan pada momentum pada RSI pun terlihat cukup kuat.

"Diprediksikan IHSG akan bergerak kembali terkoreksi dengan menguji support MA7 dilevel 4345 dengan range pergerakan 4.290-4.435," ungkapnya dalam riset, Selasa (1/9/2015).

Pada perdagangan hari ini, Selasa (1/9/2015), IHSG ditutup terkoreksi diawal bulan 97,15 poin sebesar 2,15% dilevel 4.412,46.

Data Tingkat inflasi bulanan keluar cukup positif dimana dirilis turun menjadi 0,39% dari 0,93% dan tahunan sebesar 7,18% dari 7,26%. Namun, bila dilihat dari Inflasi Inti tahunan mengalami kenaikan menjadi 4,92% dari 4,86%.

Dia menilai, investor mengambil langkah aman diawal bulan dengan melakukan aksi profit taking dimana sektor keuangan dan aneka industri yang ramai terhadap aksi profit taking.

Rupiah pun kembali terdepresiasi 0,22% pada akhir perdagangan membuat investor asing cenderung kembali mencatatkan capital out flow sebesar Rp232,67 miliar.

Bursa saham di Asia mayoritas kembali tertekan beberapa faktor utama adalah data Manufacturing PMI di china yang kembali melambat meskipun tetap diatas survey yang ada sedangkan Manufakturing PMI di Jepang melambat di atas ekspetasi.

Sementara itu, bursa Eropa dibuka melemah mengikuti pelemahan bursa Asia yang dipicu oleh melemahnya sektor manufaktur di China. Hal itu diperparah data kinerja sektor manufaktur di Eropa pun dirilis turun dibawah ekspetasi dilevel 52,3 dari 52,4.

Sentimen selanjutnya investor akan menunggu Kinerja Manufaktur dan laporan tingkat pengangguran di Amerika Serikat dan dari dalam negeri akan ada Tingkat kepercayaan Konsumen di Indonesia dengan prekiraan turun dilevel 108,7 dari 109,9.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sukirno
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper