Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

INDEKS BEI 16 September: Bursa Asia Reli, Mengapa IHSG Terpuruk Sendiri?

Saat bursa saham di Asia Pasifik mayoritas reli dan berakhir di zona hijau, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) justru terpuruk sendirian dengan koreksi 0,34% ke level 4.332,51.

Bisnis.com, JAKARTA - Saat bursa saham di Asia Pasifik mayoritas reli dan berakhir di zona hijau, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) justru terpuruk sendirian dengan koreksi 0,34% ke level 4.332,51.

Berdasarkan data Bloomberg, pada perdagangan saham hari ini, Rabu (16/9/2015), IHSG ditutup melemah 14,65 poin dari penutupan sehari sebelumnya 4.347,16. Padahal, saat pembukaan, IHSG sempat menguat ke level 4.360,19.

Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada mengatakan imbas dari masih melemahnya harga minyak mentah global, masih nyamannya rupiah di zona merah, hingga imbas variatif cenderung melemahnya laju bursa saham Asia hari sebelumnya memberikan tekanan pada laju IHSG. Tak ketinggalan rilis neraca perdagangan yang belum memberikan sentimen positif.

“Kekhawatiran kami akan terjadinya pelemahan kian terbukti. Laju IHSG berbalik melemah di perdagangan hari kedua pekan ini. Padahal laju IHSG di awal pekan sudah nyaman di posisi hijau, namun kembali maraknya aksi ambil untung membuat laju IHSG pun tidak kuat menahan serangan aksi jual tersebut dan berbalik melemah," ujarnya pada hari yang sama.

Sepanjang hari ini, IHSG bergerak pada level 4.325,40-4.370,34. Pelemahan IHSG menjadi anomali di tengah sentimen regional yang positif mengalami reli seiring keraguan pelaku pasar akan adanya kenaikan suku bunga The Fed.

Reli bursa saham Asia Pasifik dipimpin oleh bursa Shenzen yang melonjak 6,52% dan Shanghai  China juga naik 4,89%. Di Asean, bursa saham Strait Times Singapura memimpin dengan lonjakan hingga 1,07%.

Melemahnya IHSG pada perdagangan hari ini, didorong oleh turunnya lima dari sembilan sektor yang diperdagangkan dengan dipimpin oleh melorotnya sektor industri kimia dasar 1,57%. Sedangkan, empat sektor lainnya menguat dengan dipimpin oleh sektor agribisnis 0,58%.

Dari 518 emiten yang ada di Bursa Efek Indonesia, sebanyak 139 saham melemah, 119 saham menguat, dan 260 saham stagnan.

Pelemahan Indeks ditekan oleh turunnya saham-saham ASII (-2,07%), UNVR (-1,47%), INTP (-3,76%), BBCA (-0,84%), dan SMGR (-3%). Sedangkan, turunnya IHSG ditahan oleh positifnya saham-saham UNTR (+3,57%), PGAS (+2,86%), ICBP (+2,04%), TLKM (+0,37%), dan INCO (+5,52%).

Pada saat yang sama, Indeks Bisnis 27 juga terkoreksi 0,37% atau 1,33 poin ke level 358,82. Sepanjang hari ini, Indeks Bisnis 27 bergerak pada 357,65-362,35 dengan 15 saham melemah, 11 menguat, dan satu stagnan.

Sementara itu, nilai tukar rupiah semakin lemas hingga hampir menyentuh level Rp14.500/US$. Di pasar spot, rupiah ditutup melorot 0,35% atau 51 poin ke level Rp14.459/US$. Sepanjang hari, rupiah bergerak pada level terkuat Rp14.399/US$ dan terlemah Rp14.463/US$.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sukirno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper