Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kurs Rupiah Paling Jeblok di Asia, Sepanjang 2015 Terkoreksi 10,15% ke Rp13.788/US$

Kurs rupiah menutup perdagangan tahun ini dengan menempati posisi depresiasi paling jeblok di kawasan Asia, terkoreksi 10,15% ke level Rp13.788 per dolar Amerika Serikat year-to-date.
Ilustrasi/Reuters
Ilustrasi/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA—Kurs rupiah menutup perdagangan tahun ini dengan menempati posisi depresiasi paling jeblok di kawasan Asia, terkoreksi 10,15% ke level Rp13.788 per dolar Amerika Serikat year-to-date.

Berdasarkan data Bloomberg, pada perdagangan di pasar spot hari ini, Rabu (30/12/2015), nilai tukar rupiah menjadi mata uang paling jeblok di kawasan regional Asia dengan penurunan hingga 90 poin atau 0,66% ke level Rp13.788/US$ dari sebelumnya Rp13.698/US$.

Depresiasi rupiah menjadi posisi paling dalam sepanjang hari ini, yang disusul oleh dolar Taiwan 0,34%. Sepanjang hari ini, kurs rupiah berada pada level terkuat Rp13.709/US$ dan terlemah Rp13.758/US$.

Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada mengatakan potensi pelemahan rupiah masih ada seiring menguatnya laju dolar AS.

Adapun penguatan dolar disebabkan oleh turunnya harga minyak dan sejumlah komoditas.

"Laju rupiah yang sebelumnya dapat bertahan dari potensi pelemahan, akhirnya tidak kuat menahan dominasi dolar AS dan berakhir dengan pelemahan," paparnya dalam riset.

Pada saat bersamaan, Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) turun tajam 136 poin, tertekan permintaan dolar yang tinggi di akhir tahun.

Data yang diterbitkan Bank Indonesia menempatkan Jisdor level di Rp13.794/US$, melemah 136 poin atau terdepresiasi 1% dari kurs kemarin. Level tersebut juga sama dengan kurs tengah yang dipatok BI.

Adapun, kurs transaksi yang dipatok BI berada pada level Rp13.863/US$ untuk kurs jual. Sedangkan, kurs beli dipatok Rp13.725/US$.

Posisi Cadangan devisa per akhir November 2015 lebih rendah dibandingkan dengan posisi akhir Oktober 2015 yang mencapai US$100,24 miliar.

Adapun, suku bunga acuan atau BI Rate yang dipertahankan pada level 7,5% pada 17 Desember 2015. Hal itu dilakukan meskipun Federal Reserve telah menaikkan suku bunga Fed Fund Rate 25 basis poin.

Berikut kurs rupiah di pasar spot:

Tanggal

Level (Rp/US$)

Perubahan (%)

30 Desember

13.788

-0,66

29 Desember

13.698

-0,37

28 Desember

13.647

-0,11

25 Desember

13.632

-0,06

24 Desember

13.624

+0,19

Sumber: Bloomberg.

Berikut kurs Jisdor Bank Indonesia:

Tanggal

Level (Rp/US$)

Perubahan (%)

30 Desember

13.794

-1,00

29 Desember

13.658

-0,14

28 Desember

13.639

+0,04

23 Desember

13.644

-0,21

22 Desember

13.615

+1,85

Sumber: Bank Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sukirno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper