Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PPRO Groungbreaking Hotel di Kertajati Juni 2017

Emiten properti PT PP Properti Tbk. akan melakukan groundbreaking pengembangan hotel baru di Business Park 1 Aerocity, kawasan bisnis di kawasan Bandara Kertajati, Jawa Barat, pada Juni 2017.
PT PP Properti Tbk/bumn.go.id
PT PP Properti Tbk/bumn.go.id

Bisnis.com, KERTAJATI, Majalengka--Emiten properti PT PP Properti Tbk. akan melakukan groundbreaking pengembangan hotel baru di Business Park 1 Aerocity, kawasan bisnis di kawasan Bandara Kertajati, Jawa Barat, pada Juni 2017.

Taufik Hidayat, Direktur Utama PP Properti mengatakan, setelah penandatanganan kerja sama dengan PT BIJB Aerocity Development hari ini, Jumat (24/3/2017) di Kertajati, Majalengka, Jawa Barat, kedua pihak akan mematangkan konsep kerja sama yang akan dibentuk.

Kerja sama tersebut berisi kesepakatan untuk membangun kawasan mix used di klaster Business Park 1 di kawasan bandara Kertajati. Menurutnya, proyek pertama yang akan dibangun di kawasan seluas 300 hektar tersebut adalah hotel.

"Kita akan segera mulai di Juni karena untuk mengantisipasi kebutuhan hotel dari para penumpang pesawat saat bandara ini beroperasi tahun depan," katanya, Jumat (24/3/2017).

Sejauh ini, kebutuhan investasi untuk proyek tersebut belum difinalkan. Meski begitu, dirinya mengatakan kebutuhan dananya akan dipenuhi dari hasil right issue yang akan segera digelar perseroan. Diperkirakan, April mendatang perseroan sudah bisa mengantongi dana hasil right issue sekitar Rp1,5 triliun.

Pihaknya juga belum memutuskan brand yang akan digunakan oleh hotel yang akan dibangun tersebut. Dirinya tidak menutup kemungkinan menggunakan merek Park Hotel yang dimiliki perseroan saat ini di Jakarta dan Bandung. Nantinya, akan dikembangkan beberapa hotel di kawasan ini.

"Tiap hotel minimal jumlah unitnya 150 kamar," katanya.

Selain hotel, di kawasan tersebut akan dikembangkan juga apartemen dan kantor, menimbang di masa mendatang kawasan tersebut akan berkembang menjadi kawasan bisnis baru. 

Dibandingkan rumah tapak, emiten dengan kode saham PPRO tersebut lebih meminati apartemen guna mengoptimalkan pemanfaatan aset lahan yang ada. Lahan seluas 300 ha tersebut diperkirakan cukup untuk pengembangan 30 tahun.

Sejauh ini, PPRO memang masih berkonsentrasi pada pengembangan hunian vertikal dibandingkan tapak.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper