Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PENGEMBANGAN TAMBANG EMAS: Nusantara Resources Jalin Kerja sama dengan PLN

Nusantara Resources Limited yang baru saja mencatatkan namanya di Bursa Efek Australia menjalin kerja sama dengan PT PLN (Persero) untuk memuluskan pengembangan konstruksi tambang emas Awak Mas di Luwu, Sulawesi Selatan.
Ilustrasi: Tambang emas longsor/Antara-Aciak
Ilustrasi: Tambang emas longsor/Antara-Aciak

Bisnis.com, JAKARTA – Nusantara Resources Limited yang baru saja mencatatkan namanya di Bursa Efek Australia menjalin kerja sama dengan PT PLN (Persero) untuk memuluskan pengembangan konstruksi tambang emas Awak Mas di Luwu, Sulawesi Selatan.

Anak usaha Nusantara Resources Limited (NUS) yakni PT Masmindo Dwi Area menandatangani nota kesepakatan dengan PLN untuk memasok kebutuhan listrik bagi tambang perseroan.

Nota kesepakatan itu ditandatangani oleh Boyke Abidin, Direktur Utama PT Masmindo Dwi Area dan General Manager Wilayah Sulawesi Selatan, Tenggara dan Barat PT PLN Bob Saril. Disaksikan oleh Managing Director Nusantara Resources Mike Spreadbrough dan Direktur Bisnis Regional Sulawesi PT PLN Syamsul Huda.

Boyke Abidin, Direktur Utama PT Masmindo Dwi Area, mengatakan salah satu pendukung utama kelancaran kegiatan tahap konstruksi dan tahap operasi produksi adalah tersedianya pasokan energi listrik yang handal. PLN menyatakan kesiapannya untuk memasok kebutuhan energi listrik ke lokasi tambang emas perseroan dengan kualitas premium sebesar 30 megawatt pada 2019.

“Kami bersyukur, saat ini Masmindo mulai memasuki tahap konstruksi, dan tahap awal produksi. Kami berharap proses konstruksi dapat berjalan lancar dengan dukungan semua pihak, khususnya PT. PLN. Dengan demikian, diharapkan keberadaan tambang emas kami dapat memberikan manfaat bagi masyarakat dan seluruh stakeholders,” katanya di Jakarta, Selasa (15/8/2017).

Dia menambahkan dengan telah disetujuinya dokumen analisa dampak lingkungan (AMDAL) dan telah diterbitkannya Izin Lingkungan pada awal 2017, perseroan saat ini memasuki tahapan konstruksi yang diperkirakan membutuhkan waktu selama 3 tahun. Tambang dengan luas 14.390 hektare tersebut diperkirakan dapat berproduksi selama 30 tahun.

Sementara itu, CEO dan Managing Director Nusantara Resources Limited Mike Spread mengatakan, pasokan tenaga listrik ke proyek merupakan perkembangan positif untuk tahapan selanjutnya.

Selain itu, dia menilai, kerja sama tersebut akan memberikan keuntungan biaya yang signifikan atas pembangkit listrik yang telah dipertimbangkan dalam studi kelayakan sebelumnya.

“Dengan program ekspansi pengeboran sumber daya yang akan dimulai segera, perusahaan menantikan perubahan di pasar dengan perkembangan positif lebih lanjut untuk Awak Mas dalam beberapa pekan ke depan,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Lukas Hendra TM
Editor : Achmad Aris

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper