Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Emas Berpotensi Bertahan di US$1.300

Emas kian menguat seiring dengan suramnya prospek kenaikan suku bunga AS pada 2018 dan risiko politik di Spanyol serta ketegangan geopolitik di Iran dan Korea Utara.
Harga emas/Reuters
Harga emas/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA –Emas kian menguat seiring dengan suramnya prospek kenaikan suku bunga AS pada 2018 dan risiko politik di Spanyol serta ketegangan geopolitik di Iran dan Korea Utara.

Research Analyst FXTM Lukman Otunuga dalam publikasi risetnya menyampaikan, logam mulia ini terangkat pada Jumat lalu setelah data inflasi AS yang lemah pada September mempersuram prospek kenaikan tingkat suku bunga AS pada 2018.

Tercatat dalam data Departemen Tenaga Kerja AS bahwa indeks harga konsumen melonjak 0,5% pada September setelah naik 0,4% pada Agustus. IHK yang tetap rendah dari target 2% yang ditetapkan The Federal Reserve AS tersebut menimbulkan ketidakpastian mengenai kemungkinan kenaikan bunga selanjutnya.

Lukman menuturkan, sentimen lain yang memperkuat harga emas datang dari kondisi politik di beberapa negara, seperti Spanyol, Iran, dan Korea Utara.

Kondisi politik di Spanyol masih menegang lantaran Spanyol memenjarakan para pemimpin masyarakat sipil Catalonia yang mengorganisir demonstrasi damai dalam rangka referendum kemerdekaan Catalonia 1 Oktober lalu.

Sementara di Iran, pasca Presiden AS Donald Trump mengumumkan penghapusan sertifikasi kepatuhan Iran, kondisi politik semakin memanas.

Di belahan semenanjung Korea Utara, hubungan AS dan Korea Utara semakin menegang pasca Korea Utara melakukan uji misil terakhir, namun Korut tidak mengindahkan beberapa sanksi peringatan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang meminta penghentian dilakukan.

Lukman menuturkan, kondisi ketegangan geopolitik tersebut memicu para investor untuk menghindari risiko yang lebih besar.

“Risiko politik di Spanyol dan ketegangan geopolitik terkait Iran dan Korea Utara masih membuat investor mencari aman, sehingga harga emas berpotensi terus bertahan di jangka pendek,” papar Lukman.

Secara sudut pandang teknis, harga emas telah melampaui level psikologis US$1.300 per troy ounce yang dapat mendorong kenaikan lebih lanjut menuju level US$1.315 per troy ounce dan US$1.320 per troy ounce. Namun, apabila harga tidak berhasil bertahan di atas US$1.300, maka emas akan kembali melemah menuju level US$.1280 per troy ounce.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Eva Rianti
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper