Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Stok Bahan Bakar AS Membengkak, Harga Minyak Melemah

Harga minyak mentah melemah pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), setelah penghitungan persediaan bahan Amerika Serikat (AS) menunjukkan kenaikan pada stok bensin dan minyak diesel.
Minyak WTI/Reuters
Minyak WTI/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Harga minyak mentah melemah pada akhir perdagangan Kamis (Jumat pagi WIB), setelah penghitungan persediaan bahan bakar Amerika Serikat (AS) menunjukkan kenaikan pada stok bensin dan minyak diesel.

Harga minyak WTI untuk pengiriman November berakhir melemah 75 sen di US$51,29 per barel di New York Mercantile Exchange, level terendah dalam sepekan. Adapun harga minyak WTI kontrak Desember berakhir turun 75 sen di posisi 51,51.

Sementara itu, harga minyak Brent untuk pengiriman Desember ditutup melemah 92 sen di US$57,23 per barel di ICE Futures Europe exchange yang berbasis di London.

Harga minyak merosot 1,4% di New York setelah data Energy Information Administration (EIA) menunjukkan peningkatan stok bensin di negara dengan ekonomi terbesar dunia tersebut untuk pekan keempat berturut-turut.

Pada saat yang sama, pasokan minyak sulingan, kelas bahan bakar yang mencakup minyak diesel dan pemanas, naik untuk pertama kalinya sejak Agustus.

Jumlah persediaan bensin bertambah sebesar 908.000 barel pekan lalu, sedangkan stok minyak sulingan bertambah 528.000 barel menjadi 134,5 juta barel.

“Kami mengikuti sentimen bearish yang kami dapatkan dari peningkatan produk di AS,” ujar Harry Tchilinguirian, kepala pakar strategi pasar komoditas di BNP Paribas SA, seperti dikutip dari Bloomberg, Jumat (20/10/2017).

“Ada banyak spekulasi yang telah dibangun di pasar dan mungkin ini saat yang tepat untuk melakukan penjualan setelah reli baru-baru ini dan mengamankan keuntungan tersebut,” tambahnya.

Harga minyak WTI telah ditutup di atas US$51 per barel selama lima sesi berturut-turut didorong konflik antara pemerintah pusat Irak dan Kurdi semi-otonom, sehingga memangkas aliran minyak mentah melalui jalur pipa ke pelabuhan Turki di Ceyhan.

Namun demikian, berkurangnya pasokan mungkin tidak berlangsung lama karena pemerintah setempat berencana meningkatkan investasi di ladang minyak wilayah Kurdi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper