Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KINERJA EMITEN: Laba AISA Anjlok 51%

Emiten makanan PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk. melaporkan kinerja keuangan periode 9 bulan 2017 dengan capaian pendapatan yang turun 17,45% akibat kinerja bisnis beras yang lesu.
Wartawan menghadiri jumpa pers yang digelar oleh PT Tiga Pilar Sejahtera Food TBK terkait PT Induk Beras Unggul (IBU) pada kasus beras oplosan, di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (25/7)./ANTARA-Muhammad Adimaja
Wartawan menghadiri jumpa pers yang digelar oleh PT Tiga Pilar Sejahtera Food TBK terkait PT Induk Beras Unggul (IBU) pada kasus beras oplosan, di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (25/7)./ANTARA-Muhammad Adimaja

Bisnis.com, JAKARTA—Emiten makanan PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk. melaporkan kinerja keuangan periode 9 bulan 2017 dengan capaian pendapatan yang turun 17,45% akibat kinerja bisnis beras yang lesu.

Dalam laporan keuangan yang dirilis Selasa (21/11/2017), emiten dengan kode saham AISA ini melaporkan penurunan penjualan bersih sebesar 17,45% YoY, dari Rp4,98 triliun pada sembilan bulan 2016 menjadi Rp4,11 triliun pada periode yang sama 2017.

Peningkatan penjualan pada 9 bulan 2017 dibandingkan 9 bulan 2016 terjadi pada divisi makanan pokok yang mencakup mie kering dan bihun, yakni dari Rp812 miliar menjadi Rp853 miliar, atau naik 5%.

Sementara itu, divisi makanan konsumsi seperti snack, mie instan, biskuit permen, dan lainnya turun dari Rp1,03 triliun menjadi Rp992 miliar, turun 3,6%.

Divisi beras turun paling dalam, yakni dari Rp3,22 triliun menjadi tinggal Rp2,39 triliun atau turun sebesar 25,8%.

Dengan kinerja penjualan tersebut, perseroan hanya berhasil membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan pada pemilik entitas induk pada sembilan bulan 2017 senilai Rp169 miliar, turun 51% dibandingkan periode sembilan bulan 2016 yakni Rp345 miliar.

Ketersedian kan dan setara kas perseroan juga turun cukup signifikan. Kas dan setara kas perseroan per 30 September 2017 tinggal Rp126 miliar, turun 57,4% dibandingkan posisi kas pada 31 Desember 2016 yang senilai Rp296 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ana Noviani
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper