Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

SINARMAS SEKURITAS: IHSG Cenderung Melemah Pasca Menguat 3 Hari

Sinarmas Sekuritas memperkirakan IHSG bergerak mixed dengan kecenderungan melemah dibayangi oleh aksi taking profit dikarenakan indeks telah mengalami penguatan selama tiga hari berturut-turut, mencetak rekor tertinggi hingga ke posisi 6.472.
Pengunjung berswafoto dengan latar belakang layar elektronik perdagangan saham di Jakarta, Selasa (16/1)./JIBI-Dedi Gunawan
Pengunjung berswafoto dengan latar belakang layar elektronik perdagangan saham di Jakarta, Selasa (16/1)./JIBI-Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA - Sinarmas Sekuritas memperkirakan IHSG bergerak mixed dengan kecenderungan melemah dibayangi oleh aksi taking profit dikarenakan indeks telah mengalami penguatan selama tiga hari berturut-turut, mencetak rekor tertinggi hingga ke posisi 6.472.

Tim analis Sinarmas Sekuritas menyebutkan secara teknikal indeks hari Jumat (19/01), IHSG diprediksi bergerak di kisaran 6.438-6.486.

Adapun saham yang direkomendasikan beli adalah JPFA, BBTN, CPIN, LPCK.

Sementara itu, pergerakan harga saham akan dipengaruhi beberapa sentimen. Seperti bursa AS ditutup melemah pada perdagangan Kamis (18/01) sehubungan dengan kekhawatiran mengenai kemungkinan penghentian aktivitas pemerintah AS (government shutdown) dan valuasi ekuitas yang tinggi mengurangi sentimen.

Dari dalam negeri, Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan, BI 7-Day Reverse Repo Rate (RRR), tetap di level 4,25%, begitu juga untuk suku bunga Deposit Facility dan Lending Facility masing-masing pada level 3,50% dan 5,00% yang berlaku efektif sejak 19 Januari 2018.

Sehubungan dengan emiten, CTRA meraih pendapatan marketing sales sebesar Rp 7,65 triliun di tahun 2017. Pencapaian tersebut setara dengan 90% dari target yang ditentukan sebesar Rp 8,5 triliun.

"Kami melihat pencapaian tersebut cukup baik ditengah lesunya demand akan property. Kami merekomendasikan Buy on Weakness untuk CTRA. Selanjutnya, ANTM menargetkan penjualan emas mencapai 24 ton pada 2018. Dengan estimasi rerata harga logam mulia di Rp 590.000 per gram," tulis riset mereka.

Perseroan dapat mengantongi pendapatan senilai Rp 14,16 triliun. Kenaikan diperkirakan selain karena produksi meningkat juga didorong melonjaknya transaksi penjualan emas. Transaksi penjualan emas ANTM dalam empat bulan terakhir mencapai sekitar 2 ton per bulan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper