Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ini Tantangan Berat Emiten Kosmetik

Emiten kosmetik menghadapi tantangan berat tahun ini.

Bisnis.com, JAKARTA –Emiten kosmetik menghadapi tantangan berat tahun ini.

Selain tensi persaingan antarperusahaan yang terus meningkat, masuknya berbagai produk impor juga menjadi hambatan tersendiri bagi emiten kosmetik untuk meningkatkan pendapatan.

Belum lagi, mayoritas perusahaan kosmetik yang melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) masih mengandalkan strategi marketing konvensional, yakni dengan menjual produknya di gerai-gerai yang ada di seluruh pelosok negeri.

Memang, jangkauan pasar sejumlah perusahaan tersebut cukup luas. Namun untuk saat ini, cara itu terbilang ketinggalan zaman di tengah menjamurnya produk-produk kecantikan baru yang dipasarkan melalui media dalam jaringan alias online.
"Strategi pemasaran dan persaingan produk impor seperti dari Korea Selatan yang banyak masuk ke Indonesia menjadi tantangan bagi emiten kosmetik," kata Analis Senior PT Binaartha Sekuritas Reza Priyambada kepada Bisnis, akhir pekan lalu.

Pada tahun lalu mayoritas saham emiten kosmetik turun. PT Mustika Ratu Tbk., misalnya. Emiten dengan kode MRAT tersebut turun sebesar 1,9% ke level 206 pada perdagangan terakhir tahun lalu.

Penjualan bersih perseroan juga turun yakni sebesar 9,14% dari Rp259,96 miliar pada periode Januari-September 2016 menjadi Rp236,17 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Laba kotor perseroan juga turun yakni sebesar 7,3% dari Rp147,77 miliar menjadi Rp136,98 miliar.

Penurunan saham juga dialami oleh PT Martina Berto Tbk. (MBTO), yang turun sebesar 27,01% ke level 135 pada perdagangan hari terakhir tahun lalu.

Penjualan dan pendapatan usaha selama periode Januari-September tahun lalu tercatat mencapai Rp505,01 miliar, naik 3% dibandingkan capaian pada periode yang sama pada 2016 yakni senilai Rp490,3 miliar.

Adapun PT Kino Indonesia Tbk. (KINO) menutup tahun lalu dengan harga saham di level 2.120, atau turun sebesar 30,03% sejak pembukaan hari pertama pada 2017.

Hingga berakhirnya kuartal III/2017 pendapatan KINO tercatat mencapai Rp2,34 triliun. Angka tersebut turun sebesar 13,14% dibandingkan pendapatan yang diterima selama Januari-September 2016 yakni mencapai Rp2,7 triliun.

Perusahaan yang beruntung adalah PT Mandom Indonesia Tbk. Emiten berkode TCID ini tahun lalu masih berhasil menorehkan kinerja positif dari sisi harga saham yang meroket sebesar 43,2% ke posisi 17.900.

Penjualan bersih TCID juga naik sebesar 8,8% dari Rp1,9 triliun pada periode Januari-September 2016 menjadi Rp2,07 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Laba kotor perseroan juga naik dari Rp721,07 miliar menjadi Rp777,76 miliar atau sebesar 7,86%.

Reza menambahkan, dari sisi pasar permintaan terhadap produk kosmetik memang terus meningkat. Namun jika produsen tidak melakukan strategi yang jitu, baik dari sisi pengembangan produk maupun pemasaran, maka pendatang baru akan mengambilalih.

“Sejauh ini di awal tahun emiten kosmetik terbantu dengan sentiment adanya permintaan yang besar. Tapi itu belum tentu meningkatkan kinerja perusahaan,” ujarnya.

Analis Binaartha Parama Sekuritas Nafan Aji menambahkan, tahun ini masih menjadi masa penuh tantangan bagi emiten kosmetik.

Menurutnya, perseroan harus melakukan banyak inovasi sehingga bisa bersaing dengan kompetitor.
“Mereka menghadapi tantangan yang begitu kuat untuk bisa mendapatkan hasil kinerja perusahaan yang positif ke depan," kata dia.

Dia menambahkan, strategi bisnis yang paling realistis dan efektif adalah dengan menciptakan inovasi baru yang sesuai dengan segmentasi dan sasaran konsumen di dalam negeri.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Tegar Arief
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper