Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Kikis Pelemahan, Pertahankan Level 6.200

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali berhasil mengikis pelemahannya sekaligus mempertahankan pergerakannya di kisaran level 6.200 pada akhir perdagangan hari ini, Senin (26/3/2018).
Karyawan melintas di antara monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (16/3/2018)./ANTARA-Sigid Kurniawan
Karyawan melintas di antara monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (16/3/2018)./ANTARA-Sigid Kurniawan

Bisnis.com, JAKARTA— Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali berhasil mengikis pelemahannya sekaligus mempertahankan pergerakannya di kisaran level 6.200 pada akhir perdagangan hari ini, Senin (26/3/2018).

IHSG ditutup turun 0,17% atau 10,53 poin di level 6.200,17, setelah dibuka dengan pelemahan 0,51% atau 31,97 poin di posisi 6.178,73.

Pada perdagangan Jumat (23/3), IHSG juga mampu mengikis pelemahannya dengan ditutup turun 0,69% atau 43,38 poin di level 6.210,70, setelah dibuka dengan kemerosotan 1,85% atau 115,96 poin di posisi 6.138,1.

Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak pada kisaran level 6.167,34 – 6.205,57.

Dari 570 saham yang diperdagangkan hari ini, sebanyak 186 saham menguat, 155 saham melemah, dan 229 saham stagnan.

Berdasarkan data Bloomberg, lima dari sembilan indeks sektoral IHSG berakhir di zona merah, dipimpin sektor infrastruktur (-0,60%) dan konsumer (-0,55%). Adapun sektor tambang yang menanjak 1,22% memimpin penguatan empat saham lainnya.

Sejalan dengan IHSG, indeks Bisnis-27 mampu mengikis pelemahannya dengan berakhir turun 0,36% atau 1,97 poin di level 550,47, setelah dibuka melemah 0,91% atau 5 poin di posisi 547,44.

Mayoritas indeks saham lainnya di Asia Tenggara terpantau memerah dengan indeks FTSE Malay KLCI (-0,28%), indeks FTSE Straits Time Singapura (-0,26%), dan indeks PSEi Filipina (-0,48%). Adapun indeks SE Thailand naik 0,27%.

Namun di kawasan Asia lainnya, indeks Topix dan Nikkei 225 Jepang berhasil rebound dan mengakhiri pergerakannya di zona hijau pada perdagangan hari ini, seiring dengan pelemahan kinerja mata uang yen yang mendorong prospek laba eksportir.

Indeks Kospi Korsel berakhir rebound dengan penguatan 0,84%, indeks Shanghai Composite dan CSI 300 masing-masing mengikis pelemahannya dengan turun 0,60% dan 0,64%, sedangkan indeks Hang Seng Hong Kong berhasil rebound dan ditutup menguat 0,79%.

Secara keseluruhan, bursa saham Asia rebound setelah terpukul aksi jual pekan lalu yang menghapus semua penguatan tahun ini, saat investor terus mencermati konflik perdagangan yang sedang berlangsung antara China dan AS.

Indeks MSCI Asia Pacific naik 0,3% menjadi posisi 172,54 pada pukul 4.21 sore waktu Hong Kong, menghapus pelemahan sebelumnya.

The Wall Jurnal Street mengabarkan bahwa China dan AS diam-diam mulai bernegosiasi untuk meningkatkan akses Amerika ke pasar China, mengutip sumber terkait.

Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin mengatakan kepada Fox News bahwa ia berharap dua negara berkekuatan ekonomi terbesar di dunia tersebut akan mencapai kesepakatan untuk menghindari perang dagang.

“Rebound saat ini mungkin hanya sementara dengan China membuat pernyataan aksi balas,” kata Sat Duhra, seorang fund manager di Janus Investor Henderson.

Saham-saham penekan IHSG:

 Kode

(%)

BBCA

-2,21

TLKM

-1,91

UNVR

-1,23

BDMN

-3,36

Saham-saham pendorong IHSG:

Kode

(%)

BBNI

+4,87

TPIA

+2,93

PGAS

+5,19

SMBR

+6,94

Sumber: Bloomberg

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper