Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Tembaga Sentuh Level Terendah 3 Bulan

Harga tembaga mencapai level terendah dalam lebih dari 3 bulan pada penutupan perdagangan Jumat (23/3) sebesar US$6.660 per ton. Kendati demikian, harga rata-rata tembaga diproyeksikan akan mencapai US$7.042,92 per ton pada tahun ini.
Ilustrasi kawat tembaga./Bloomberg-Andrey Rudakov
Ilustrasi kawat tembaga./Bloomberg-Andrey Rudakov

Bisnis.com, JAKARTA – Harga tembaga mencapai level terendah dalam lebih dari 3 bulan pada penutupan perdagangan Jumat (23/3) sebesar US$6.660 per ton. Kendati demikian, harga rata-rata tembaga diproyeksikan akan mencapai US$7.042,92 per ton pada tahun ini.

Harga tembaga pada penutupan perdagangan Jumat (23/3) di London Metal Exchange (LME) ditutup melemah 35 poin atau 0,52% menjadi US$6.660 per ton, pelemahan 2 sesi berturut-turut.

Angka tersebut merupakan level terendah sejak pertengahan Desember 2017. Sepanjang tahun, harga bergerak menurun hingga 8,10%, pelemahan terbesar setelah aluminium.

Morgan Stanley dalam publikasi risetnya menuturkan bahwa harga tembaga telah jauh dari puncaknya baru-baru ini.

Tembaga sempat mencapai level tertinggi pada 16 Februari di level US$7.233 per ton dan pernah menyentuh level terendah pada 9 Februari di angka US$6.755 per ton.

“Pelemahan harga tembaga menunjukkan bahwa kekhawatiran permintaan telah berubah menjadi penggerak yang dominan di pasar komoditas,” paparnya, seperti dilansir Bloomberg.

Direktur Pelaksana untuk penelitian komoditas di BMO Capital Markets Colin Hamilton menuturkan, ketegangan perdagangan yang memburuk telah mendorong rangkaian kerugian mingguan terpanjang dalam indeks LME dari 6 logam dasar sejak November 2015.

Hal tersebut menambah kekhawatiran bahwa pertumbuhan global yang kuat dapat terhenti.

“Kita berada di tahun ketiga dari pemulihan yang cukup konsisten dalam aktivitas industri global. Sekarang saya sedikit lebih takut bahwa kita melewati puncak dalam siklus,” kata Hamilton, seperti dilansir Bloomberg.

Di samping itu, berdasarkan data International Copper Study Group (ICSG) terbarunya, pada akhir Februari, stok tembaga yang disimpan di bursa logam utama (LME, COMEX, dan SHFE) mencapai 755.847 ton, naik 213.318 ton atau 39% dari stok yang tercatat berakhir pada Desember 2017.

“Dibandingkan level-level pada Desember 2017, stok di LME melonjak hingga 63%, di SHFE naik 45%, dan di COMEX tumbuh 9%,” papar ICSG.

Dari segi harga, ICSG melaporkan harga rata-rata tembaga pada periode Februari 2018 mencapai US$7.001,80 per ton, turun dari harga rata-rata Januari 2018 sebesar US$7.080,30 per ton.

Kendati demikian, ICSG memproyeksikan harga rata-rata tahunan pada tembaga sebesar US$7.042,92 per ton, naik 14% di atas harga rata-rata tahun 2017.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Eva Rianti
Sumber : Bloomberg
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper