Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Panin Sekuritas (PANS) Targetkan Kenaikan Pendapatan 30%

Setelah mencatatkan penurunan pendapatan pada tahun lalu, PT Panin Sekuritas Tbk. menargetkan kenaikan sebesar 30% pada tahun ini. Perseroan akan fokus untuk meningkatkan nasabah dari bisnis broker.

Bisnis.com, JAKARTA - Setelah mencatatkan penurunan pendapatan pada tahun lalu, PT Panin Sekuritas Tbk. menargetkan kenaikan sebesar 30% pada tahun ini. Perseroan akan fokus untuk meningkatkan nasabah dari bisnis broker.

Direktur PT Panin Sekuritas Tbk. Prama Nugraha menjelaskan, emiten berkode saham PANS itu akan memaksimalkan sosialisasi dengan menggandeng perguruan tinggi. Selain itu, perseroan juga akan memperluas jaringan di Indonesia timur.

"Target kami tahun ini untuk laba dan pendapatan bisa 30%. Jaringan akan kami perluas karena jumlah nasabah juga akan meningkatkan pendapatan," katanya usai menggelar rapat umum pemegang saham (RUPS) di Jakarta, Selasa (17/4/2018).

Selain itu, perseroan juga akan terus aktif untuk menjadi penjamin emisi atau underwriter. Tahun lalu, perseroan menjadi penjamin emisi dua perusahaan dalam initial public offering (IPO).

Tahun ini, pada semester I/2018 PANS telah menangani dua perusahaan, yakni BP Trans, perusahaan yang bergerak di bidang transportasi dan PT Mahkota Group, perusahaan yang bergerak di sektor kelapa sawit. "Tahun lalu kami menjadi underwriting dua, dan tahun ini juga sama sementara ini," imbuhnya.

Sementara itu, terkait penurunan laba perseroan tahun lalu, Prama beralasan hal itu disebabkan oleh menurunnya portofolio. Secara umum, kata dia, perseroan masih mencatatkan keuntungan namun tidak setinggi 2016.

Dari laporan keuangan konsolidasian yang dipublikasikan perseroan, laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tahun lalu hanya senilai Rp177,21 miliar, turun sebesar 30,34% dibandingkan 2016 yang mencapai Rp265,42 miliar.

Komisi dari transaksi perantara perdagangan efek turun sebesar 3,67% dari Rp67,48 miliar pada 2016 menjadi Rp65 miliar pada tahun lalu, dan pendapatan kegiatan manajer investasi turun sebesar 21,09% dari Rp292,25 miliar menjadi Rp230,61 miliar.

Pendapatan bunga dan dividen juga turun yakni sebesar 8,25% dari Rp98,15 miliar menjadi Rp90,05 miliar, keuntungan atas perdagangan efek yang telah direalisasi turun sebesar 9,65% dari Rp7,66 miliar menjadi Rp6,92 miliar, dan keuntungan atas perdagangan efek yang belum direalisasi turun 34,44% dari Rp81,99 miliar menjadi Rp53,74 miliar.

Satu-satunya sumber pendapatan yang mencatatkan kenaikan hanyalah pendapatan kegiatan penjamin emisi dan penjualan efek yang tahun lalu mencapai Rp2,61 miliar, naik sangat tajam dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya Rp254,86 juta.

Secara total, pendapatan usaha emiten berkode PANS ini tercatat senilai Rp448,95 miliar. Angka tersebut turun sebesar 18,04% dibandingkan total pendapatan usaha pada tahun sebelumnya yang mencapai Rp547,79 miliar.

"Secara umum kinerja kami masih baik, tapi tidak setinggi 2016. Memang salah satu penyebabnya keuntungan manajer investasi yang berkurang," jelas Prama.

Penurunan pendapatan dari bisnsi aset manajemen ini disebabkan oleh adanya pertukaran portofolio nasabah dari reksa dana saham ke reksa dana pendapatan tetap. Adapun, keuntungan fund manager dari reksa dana pendapatan tetap lebih rendah dibandingkan reksa dana saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Tegar Arief
Editor : Riendy Astria
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper